Dompu, Bimakini.com.-Peristiwa pemukulandialami Suharni (37), warga Kota Bima di depan kantor Pemerintah Kabupaten Dompu sekitar pukul 11.20 WITA, Senin. Diduga wanita itu dipukul suaminya hingga pingsan alias knock out. Aroma cemburu memicu tindakan itu.
Bagaimana kronologis kejadian itu? Menurut Suharni, saat baru saja keluar dari ATM di depan kantor pemkab Dompu, tiba-tiba datang suaminya A dan memukulnya sampai pingsan. “Dia memukul saya sampai tidak sadarkan diri,” ujar Suharni di Rumah Sakit Umum Daerah Dompu.
Katanya, tindakan kasar itu tidak pernah diduganya, selain lelaki memukulnya hingga pingsan, supir truk jurusan Bima-Jakarta itu juga mengambil kartu ATM dan HP miliknya. Sebelum kejadian itu sempat adu-mulut sejak di Lombok. Selama dalam perjanalan dari Lombok sampai Dompu, dimarahi suaminya karena menuduhnya berselingkuh dengan mantan suaminya.
“Dia menuduh saya selingkuh lagi dengan mantan suami,” ujarnya setelah sadar di RSUD Dompu. Saat itu, wanita itu sempat dipasang tabung oksigen.
Tidak menerima perlakuan kasar itu, dia meminta turun di Dompu dan ingin menggunakan mobil lain untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Kota Bima. Karena tidak membawa uang, mampir pada ATM di depan kantor Pemkab Dompu. “Saya tidak menyadari kalau dia menyusul dan memukul,” ujarnya.
Dia mengakui tidak tahan lagi menerima perlakuan suaminya hasil perkawinan sirinya itu.
Informasi yang diperoleh di lokasi, kejadian itu tidak diketahui pasti siapa pelaku yang memukul wanita itu. Namun, menurut beberapa anggota Pol PP yang menjaga di pintu gerbang kantor Pemkab Dompu, tiba-tiba melihat wanita itu terjatuh dan tidak sadarkan diri. Mereka tidak mengetahui siapa laki-laki yang memukul wanita itu.
“Mungkin begitu memukul, pria itu langsung kabur,” ujar anggota Pol PP yang sempat mengangkat wanita itu ke pos penjagaan.
Bahkan, petugas itu sempat menelepon pihak Kepolisian dan beberapa saat kemudian mobil patroli menjemput wanita itu untuk dibawa ke RSUD Dompu. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.