Dompu, Bimakini.com.-Kondisi hutan pada beberapa wilayah di Kabupaten Dompu saat ini, memrihatinkan. Masyarakat pun menguatirkannya, Jika masyarakat yang membabat hutan sampai gundul tidak dilarang dan ditindak tegas, maka kemungkinan besar musibah banjir akan mengancam.
Sirwan, warga So Nggajah, meminta Pemkab Dompou bersikap tegas dan serius melihat kondisi hutan yang sudah gundul. Jangankan hutan hutan gundul seperti tahun ini, hutan yang masih hijau saja sebelum dibabat, banjir dari pegunungan cukup deras. Aapalagi, pada kondisi hutan sudah kering dan gundul. “Kami kuatir bencana akan melanda,” ujarnya di Dompu, Kamis.
Kegalauan yang sama juga dirasakan Kepala Desa So Nggajah, M. Noor. Kepada wartawan, dia mengaku prihatin dan menguatirkan banjir besar melihat kondisi hutan yang sudah gundul saat ini.
Kegelisahan yang sama juga diungkapkan beberapa Kades lainnya di Dompu. Mereka prihatin melihat kondisi seperti ini dan jika tidak segera dicegah, maka hutan yang hijau tidak akan ditemukan lagi.
Pantauan Bimeks pada beberapa lokasi, hutan yang dulu hijau kini tiada terlihat lagi. Seperti yang terjadi di Teka Ndahu dan beberapa wilayah lainnya.
Demikian juga di masa Bupati H. Abubakar Ahmad, So Ncando yang dilarang keras dijadikan lahan penanaman oleh warga, kini sudah gundul yang mengakibatkan mataair semakin sedikit.
Informasi yang diperoleh akibat musim kemarau dan hutan gundul, beberapa titik mataair di Dompu berkurang hampir 50 persen. Dari kenyataan ini, jika tidak segera diatasi maka bencana banjir akan melanda daerah ini.
Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, kepada wartawan mengatakan pihaknya akan membina masyarakat yang membabat hutan. “Mereka yang terlibat membabat hutan akan kita bina,” ujarnya.
Katanya, jika setelah pembinaan masih juga melakukan hal yang sama, maka akan dilaporkan ke pihak Kepolisian. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.