Kota Bima, Bimakini.com.-Puluhan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima mengikuti Wisata Jurnalistik di Museum Asi Mbojo Bima, Rabu (6/11). Selain mengenal tentang sejarah daerah, mereka juga menulis tentang kondisi museum.
Mahasiswa mendengarkan penjelasan oleh pemandu Asi Mbojo, Nurhani. Awalnya, mendapat penjelasan tentang sejarah bangunan tersebut, benda-benda pusaka di ruangan khusus. Demikian juga menjelaskan hal-hal lain, seperti pakaian adat, bendera dan bagaimana kiprah Kesultanan Bima dalam masa penjajahan.
Dosen STIT Sunan Giri Bima, Sofiyan Asy’ari, mengatakan kegiatan Wisata Jurnalistik ini untuk mengenalkan sejarah pada mahasiswa. Tidak hanya kekayaan benda-benda bersejarah, namun juga nilai-nilai luhur yang mulai memudar. “Mahasiswa dalam kegiatan ini diminta menulis tentang apa yang mereka lihat, amati mengenai Museum Asi Mbojo Bima,” ujarnya.
Dari kunjungan tersebut, kata Sofiyan, ada mahasiswa yang menulis tentang kondisi kurang perawatan. Kesan kurang terawatnya berbagai benda di dalamnya. Seperti pakaian adat berdebu, yang seharusnya setiap hari dibersihkan.
“Ada yang tertarik menulis berita tentang keseharian para pegawai Asi Mbojo dan juga tentang minat kunjungan masyarakat,” ungkapnya.
Hal ini juga, kata dia, sebagai penugasan matakuliah Pendidikan Jurnalistik. Melatih mahasiswa belajar menulis sebagai salahsatu keahlian intelektual. “Menulis itu sebenarnya sederhana, hanya tidak dibiasakan saja, sehingga kadang dianggap sulit,” ujarnya.
Pegawai Museum Asi Mbojo, Nurhani, mengaku kunjungan terkadang sepi dan ramai. Suasana ramai biasanya terlihat ketika ada pelajar dan mahasiswa mengerjakan tugas atau kunjungan wisata sejarah. “Namun, ada saat tertentu juga sepi,” katanya.
Mengenai kurangnya perawatan dan kebersihan benda di museum, disebabkan debu yang masuk. Seperti halnya pakaian adat yang terlihat diselimuti debu dan ada juga sarang laba-laba. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.