Ini perkembangan terbaru dari proses Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) menjadi daerah otonomi baru (DOB). Saat sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Kamis (24/10) sekitar pukul 13.00 WIB atau 14.00 WITA, PPS disahkan menjadi DOB. Tentu saja kemajuan signifikan itu disambut gembira para elit politik dan tokoh masyarakat Pulau Sumbawa. Perjuangan panjang itu sudah mendekati garis akhir.
Pengesahan itu menunjukan bahwa tugas legislatif hampir rampung, kini bola liar ada di tangan eksekutif (Presiden). Masih ada momentum yang mendebarkan hati. Sekarang tinggal menungggu Amanat Presiden (Ampres) terhadap PPS itu dan Desember 2013 nanti DPR RI akan mengesahkan terbentuknya PPS melalui Rancangan Undang-Undang.
Hal yang dilakukan sekarang adalah bagaimana membangun dan menjaga komitmen agar tetap membara hingga ujung perjalanan nanti. Kehadiran PPS tujuan percepatan pembangunan harus menjadi muara segala upaya dengan menafikan kepentingan sempit orang per orang. Di jejaring sosial Facebook, mulai ada oknum yang memrovokasi suasana dengan cara membenturkan figure-figur tertentu soal peran terhadap perjuangan PPS. Suatu tindakan provokatif yang bisa melemahkan kolektivitas semangat perjuangan.
Kita mengharapkan embrio DOB ini menjadi batu loncatan baru bagi terjaganya bara semangat untuk terus merangsek. Ingat, kejadian luarbiasa selama menunggu Ampres bisa membalikkan keadaan menjadi level bawah. Idealnya, semangat membentuk daerah baru mesti diliputi suasana nyaman, menjaga persatuan dan kesatuan, serta solidaritas tinggi untuk melihat persoalan fokus pada tujuan akhir.
Saat ini, kita sedang berada di gerbang indah memasuki ruang baru yang membutuhkan perpaduan sinergi dari tiga etnis di pulau Sumbawa. Dengan itu, meniscayakan terbukanya ruang kesadaran kolektif baru untuk menjemput impian. Mari berhati-hati bersikap dan melangkah pada sisi kritis perjalanan melahirkan ‘bayi mungil’ PPS ini. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.