Dompu, Bimakini.com.- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu, H. Ikhtiar M. Yusuf, SH, mengakui sejumlah sekolah atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak lagi beraktivitas. Pendirian sekolah atau PKBM dan PAUD itu hanya berorentasi untuk mengharapkan atau mendapatkan dana bantuan.
“Banyak sekolah yang dibangun hanya berorientasi mendapatkan dana,” ujar Ikhtiar di Dompu, Selasa (22/10).
Iktiar mencontohkan, dari pengamatan dan pemantauannya selama ini, sudah ada beberapa sekolah swasta, PKBM, dan PAUD yang tidak lagi beraktivitas atau tidak memiliki siswa. Namun, dalam laporan ke Dinas Dikpora dinyatakan memiliki siswa. Sseperti pada SMP swasta di Desa Matua. Dalam laporan memiliki siswa sebanyak 99 orang, namun kenyataannya di lapangan tidak ada satu pun siswa dan kegiatan lainnya.
“Bayangkan berapa anggaran negara yang dihabiskan karena setiap siswa dihitung 700 ribu misalnya dikali 99 orang yang harus pengurus terima setiap triwulan. Setelah saya cek ternyata siswanya tidak ada,” ujarnya.
Diakuinya, karena kondisin itu meminta pengurus SMP swasta itu agar menutup lembaganya.
Demikian juga sejumlah PKBM dan PAUD yang hanya namanya saja. Hal yang mengherankanya adalah pihak Kementerian Pendidikan Nasional yang terus mengucurkan bantuan, padahal sekolah itu tidak ada aktifitas. Pihak Kementerian selalu meminta data sekolah, PKBM, dan PAUD yang masih aktif kepada pihak Dinas Dikpora Kabupaten, tetapi justru saat nama sekolah, PKBM atau PAUD yang diminta itu dikirim yang mendapat justru lembaga lain. “Kalau memang data kami tidak dibutuhkan dibubarkan saja Dinas Dikpora Kabupaten,” sesalnya.
Dikataknnya, tidak akan “tinggal diam” dan akan terus mengawasi sekolah swasta yang masih ada, namun tidak beraktivitas. Demikian juga yang terjadi di Desa Madaprama. Lporannya ada, tetapi ternyata fisik sekolahnya tidak ada. “Saya akan tetap mengawasi ketat,” janjinya. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.