Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Wabup Kehilangan Teman Terbaik

 Bima, Bimakini.com.-Bagaimana sosok almarhum Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST, di mata Wakil Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin, M.Pd? Dia mengaku kehilangan teman terbaik, sekaligus seorang pemimpin yang suka mengayomi rakyatnya.

Bahkan, katanya, dalam kondisi masih sakit beliau tetap berkomitmen dan konsisten melaksanakan tugas yang diamanahkan kepadanya.

     Kata Wabup, Rabu (25/12) lalu   dalam situasi banjir, Bupati membagi tugas kepadanya agar meninjau situasi banjir di Kecamatan Bolo dan Madapangga, sedangkan Bupati dan rombongan lain meninjau kondisi banji di Kecamatan Woha dan Monta.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Pesan terakhir beliau lewat SMS agar saya ke Wawo membuka Kemah Jambore Antar-Waktu Provinsi NTB di Kombo Kecamatan Wawo,” ujarnya di rumah duka, Kamis sore.

Setelah itu, kata Wabup, tidak berkomunikasi lagi hingga dirinya di-SMS sekitar pukul 05.00 Wita bahwa kondisi Bupati drop dan sudah diantar ke Klinik Sari Farma hingga menghembuskan nafas terakhir di RSUD Bima.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Drs. H. Abdul Wahab, tidak kuasa menahan sedih dan merasa kehilangan luarbiasa. Apalagi, sosok Bupati adalah pemimpin yang merakyat. Saking merakyatnya itu langsung turun lapangan ingin mengetahui denyut jantung masyarakatnya.

Tidak hanya itu, katanya, detak jantung masyarakat itu dituangkan dalam program kerja. Sosok almarhum patut diteladani karena sangat-sangat merakyat. Cara itu bukan hanya pada saat BBGRM, tetapi saat menjumpai masyarakat senantiasa menggali apa sebenarnya yang dikehendaki masyarakatnya. Buktinya, hingga larut malam masih memantau banjir di Kecamatan Woha. Sebenarnya, beliau ingin ke Monta tetapi tidak diijinkan sehingga berhenti di Desa Sakuru.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Hal yang sama diungkapkan anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Dr. H. Abdurrahman. Dia mendengar informasi mengenai wafatnya almarhum dikabari oleh Wali Kota Bima, HM. Qurais dan meminta kepadanya agar menginformasikan kepada keluarga  yang lain di Jakarta. Setelah itu   langsung pulang ke Bima menggunakan pesawat.

“Saya khususnya dan rakyat Bima umumnya merasa kehilangan seorang putra terbaik dari Kabupaten Bima,” katanya di rumah duka, Kamis.

Dia sosok pemimpin yang senang merakyat dan pertemuan yang paling akrab ya pada saat HUT NTB 17 Desember lalu. Saat itu,  mendatangi teman-temannya dan bersalaman. Bupati adalah milik masyarakat Bima. Hanya saat ini yang membedakan Kota dan Kabupaten Bima, tetapi sesungguhnya Bupati memang putra terbaik Bima. Apalagi, sudah dilantik menjadi Sultan Bima.

Anggota DPRD Kota Bima, Ahmad Miftah, S.Sos, mengaku, saat bertemu kapanpun almarhum senantiasa tersenyum menyapa dan tidak memandang siapa saja. Bukan hanya itu, kelebihannya adalah mampu menata dan menjaga emosinya. Jarang sekali dijumpai dalam keadaan emosi, sehingga pantas diteladani bagi generasi muda saat ini.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Lebih-lebih kami yang masih muda ini. Artinya, dalam kondisi apapun beliau masih mampu menjaga dan menahan emosi. Seluruh masyarakat Bima pasti melihat beliau seperti itu,” katanya.

Selain itu, katanya, dalam kepemimpinan dua periode ini banyak sekali terobosan-terobosan yang dilakukan beliau dan sangat memerhatikan masalah agama dengan membangun masjid dan mushalla, serta memerhatikan dan kebudayaan, sehingga patut dijadikan contoh oleh generasi selanjutnya. (BE.13)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait