Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Harga Gas LPG Naik Rp187.500

Kota Bima, Bimakini.com.-Kenaikan harga LPG 12 kilogram secara nasional juga dirasakan oleh masyarakat Kota Bima. Kenaikan harganya signifikan, bahkan sampai duakali berturut-turut ini menyebabkan para pengusaha warung makan dan ibu rumah-tangga kelabakan.

Apalagi, beberapa hari lalu stok LPG di Kota Bima kosong di tingkat pengecer maupun subagen.

pedagang yang ditemui menuturkan, LPG di Kota Bima beberapa waktu lalu sempat langka. Untuk memenuhi kebutuhan operasional usahanya, dia sempat mencari keliling kota ke pengecer-pengecer, namun stok habis. Setelah dicari ke pengecer dan subagen, tidak dijumpai stok yang tersisa. “Akhirnya kita cari ke Kabupaten Dompu,” ujar, Wiwik, pengusaha warung makan.

Menurutnya, kosongnya LPG cukup mengganggu. Pasalnya, jika tidak ada LPG tidak bisa melanjutkan usahanya. Selain langka, harganya juga naik. Sebelumnya harga LPG yang biasa  dibeli di tingkat pengecer seharga Rp130 ribu, namun melejit menjadi Rp140 ribu. Belakangan, harga LPG naik lagi menjadi Rp185 ribu.

Hal yang sama juga dirasakan, Zulkifli, pengusaha warung makan lainnya. Menurut ayah satu anak  asal Sumatera ini, merasakan kesulitan saat mencari LPG. Bahkan, sempat berkeliling ke pengecer. “Kebetulan saja kemarin lewat ke salahsatu pengecer, tapi yang tersisa cuma satu tabung,” ujarnya.

Karena LPG belum habis, saat ini dia belum sempat membeli tabung LPG yang saat ini harganya Rp185 ribu. Hanya saja, diakuinya, meski harga LPG naik belum merencanakan menaikkan harga makanan. Sebab, ingin menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

“Walaupun biasa operasional sedikit kita tambah, tapi kita belum berencana menaikkan harga atau mengurangi porsi makanan,” tandasnya.

Suhardin, pengawas di SPBU Ama Hami, yang menyediakan LPG menuturkan harga LPG memang naik sejak Sabtu lalu. Sebelumnya, harga LPG sebesar Rp130 ribu di tingkat subagen, harga eceran sebesar Rp235 ribu.

Harga tersebut, katanya, berdasarkan penetapan dari Provinsi NTB. Belakangan tanggal 2 dan 3 Januari harga naik menjadi Rp137,5 ribu dan di tingkat eceran Rp140 ribu. Baru beberapa hari kemudian naik menjadi Rp185 ribu di tingkat pengecer.

Menurut Suhardin, harga Rp185 ribu ini merata di setiap pengecer. Pihaknya menetapkan harga sekian, karena biaya yang mahal. Banyak pembeli yang awalnya kaget, namun mau tak mau mereka tetap membeli karena kebutuhan. “Bahkan, di dalam pertokoan sana, ada yang membeli 200 ribu per tabung,” tandasnya.

Mengenai kelangkaan, memang sempat terjadi. Sebab saat itu, stok yang diambil dari Mataram sudah habis. Stok  yang ada saat ini merupakan yang diambil dari Surabaya.

“Memang permintaan LPG di Bima ini tinggi, baru datang sehari kemudian habis, begitu juga beberapa hari kemudian baru saja datang langsung habis,” pungkasnya. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait