Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Mahir Bermain Biola, Menikahi Sembilan Orang

Kota Bima, Bimakini.com.-Biola adalah salah satu music tradisional Bima. Dulu hiburan jenis ini menjadi idola masyarakat. Kini masih ada, meski mulai tegerus dengan music lainnya. Adalah Junaidin (57 tahun) warga RT 2 RW 1 Kelurahan Oi Foo, memiliki kemahiran bermain alat musik ini. Pada masanya, menjadi pemain biola terbaik, gadis-gadis pun jatuh hati padanya dan menikahan Sembilan orang sebagai istri.

Jhon adalah sapaan akrab Junaidin. Ditemui dikediamannya di Oi Foo, pria ini sedang duuk santai. Pernah menjuarai lomba biola berhadiah radio dan uang. Ketika tampil diberbagai tempat, banyak yang terpukau. Istri yang dinikahinya, ada diberbagai  kecamatan di Bima. Mereka dinikahi setelah menyatakan kagum dengan kemahirannya bermain biola. “Saya tidak bisa menolak permintaan untuk menikahi mereka,” ujarnya kemarin.

Istri pertamanya adalah Imo, warga Kelurahan Kodo. Namun tidak dikarunia anak. Kedua,  Halimah warga Oi Mbo (1 anak). Ketiga Siti Mariah, warga kelurahan Penato'i (1 anak). “Tapi anak dengan Siti Mariah meninggal,” kisahnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Istri keempatnya adalah, Jaena warga Sape (5 anak). Ramlah, Ramlah warga dompu kota baru, tidak dikarunia anak. Isa, warga Bali 1 Dompu (1 anak). Fatimah warga Monta Kabupaten Dompu tidak dikarunia anak. Saima warga Renda-Dompu (2 anak).  Terakhir, Aisah warga kelurahan Oifo'o  (1 anak).

“Delapan istrinya saya nikahi saat masih gadis , kecuali Aisah status janda, maksudnya untuk menemani masa tua saya. Seluruhnya merupakan wanita yang mengidolakan saya karena  lihai bermain biola,” katanya.

Ketika diundang pemilik hajatan untuk bermain biola, maka saat itu akan banyak hadir menyaksikan. Saat itulah istri-istrinya ikut menonton. Usia pertunjukkan, mereka mengungkapkan kekagumannya atas kemampuan memainkan biola. “Karena mereka menyatakan simpatik, yaa saya terima dan menikah dengan mereka dalam waktu yang berbeda,” ujarnya.

Dulu, kata dia, tidak ada istilah selingkuh seperti saat ini. Siapapun bisa memiliki istri lebih dari satu orang, karena belum ada Kantor Urusan Agama (KUA) dan Pengadilan Agama (PA). Dulu selalu dinikahkan oleh Lebe Nae, seperti penghulu. “Meskipun tidak ada PA atau KUA , nikah jaman dulu teratur, setelah saya talak istri pertama saya bisa menikah dengan istri kedua, begitupula selanjutnya,” ungkapnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Jhon jugamengungkapkan prestasi yang diraihnya bermain biola. Pernah juara dua  Lomba Biola di Guda Kelurahan Tanjung tahun 1979 dengan hadiah radio dan uang Rp150. Juara tiga  lomba biola lagu Bima
di Sera Suba Asi Mbojo tahun  1982. Hadiahnya  radio, baju, sarung  dan uang. Terakhir di
Manggemaci 2010  juara 1 Piala bergilir Wali Kota Bima. “Hadiahnya hampir  satu juta. Lomba terakhir yang sangat berkesan piala walikota Nur Latif,” kisahnya.
Kini, karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk bermain biola lagi.  Karena keda matanya tidak bisa melihat lagi. “Saya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk saya sebagai penyandang cacat seumur hidup,” pintanya. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait