Bima, Bimakini.com.-Wacana pembangunan jembatan Lewamori Desa Panda yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bima, Drs H Syafruddin HM Nur, MPd perlu dikaji secara menyeluruh. Plus minus suatu pembangunan harus ada kajiannya, karena jika keliru, maka bisa berdampak luas.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Fahrirrahman, ST mengatakan pembangunan apapun yang direncanakan pemerintah patut didukung. Hanya saja semua perencanaan harus dikaji secara luas dan mendalam, terutama mengenai dampak yang ditimbulkan.
Demikian juga dengan wacana pembangunan jembatan Lewamori, kata dia, harus ada kajian Analisi Dampak Lingkungannya (AMDAL). Secara ekonomi apakah akan menguntungkan dengan adanya akses jalan baru untuk sebagian wilayah dan bagaimana dengan lainnya.
“Jika jembatan Lewamori dibuka, lantas bagaimana dampak secara ekonomi di bagian utara. Woha dan lainnya, apakah tidak akan menurun,” ujarnya via hanphone (HP), Minggu.
Demikian juga, kata dia, mengenai anggaran, apakah akan dibebankan semua pada APBD atau tidak. Karena jika dibebankan pada APBD semuanya, maka sangat berat. Apalagi biasanya tidak sedikit. “Apakah pembangunannya juga diserahkan ke investor dengan system kelola berapa puluh tahun. Ini semua harus dikaji tuntas,” katanya.
Menurut Fahrirrahman, usia bangunan itu ada. Apakah sekian puluh tahun jika dikelola investor, bangunan itu masih dapat dimanfaatkan atau tidak. “Intinya kami mendukung setiap pembangunan untuk kepentingan masyarakat, tetapi harus dikaji semuanya dari berbagai aspek,” ujarnya mengingatkan. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
