Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Masyarakat kananta kuatirkan banjir

Bima,Bimakini.com.-Ahmad Mursalim pada sabtu 1/1 menyatakan Masyarakat desa kananta mengalami kewapadaan terhadap banjir karna sungai tidak di bangun tanggul, sementara yang di bangun tanggul oleh pemerintah pada tahun 2012 sekitar seratus meter itupun yang jarak dengan 2 meter dengan air laut, sementara sungai yang cukup panjang tidak dibangun semua tanggul karna panjang sungai di bagian terdekat dengan rumah warga sekitar hampir 1 kilo meter. Karna sungai ini ujung sampai ke gunung soromandi dan matar yang tidak henti baik dimusim  panas  lebih-lebih musim kemarau.  

 

 harus di bangun tanggul/beroncol untuk membendung aliran sungai ketikan hujan deras tentu seluruh saluran air dari pegunungan  akan berkumpul di sungai dan tidak mampu di bending oleh karna tidak ada tanggul sebagai antisipasi oleh pemerintah daerah.

Kami masyarakat desa kananta mengalami hal yang trauma karna sudah ada sejarah yang membuktikan dan hal itulah yang membuat masyarakat merasah resah dengan tidak sampainya pembuatan tanggul oleh pemerintah kerja hanya setengah-setengah minimal harus keujung perkempungan warga meskipun di buang tanggul kecil-kecilan

Memang susah jadi pemerintah semuanya serbar politisi, ketika masyarakat membentuk perlawanan baru dalam memperjuangan kebebasan makan di anggap pemberontak, ketikan kami berdiam diri makan di anggap ditidak bersuara, lalu apasi maunya pemerintah dan kami membutuhkan hal yang layaklah kaya pembuatan taggul untuk kebutuhan dan kenyaman warga itu aja sulit dan selalu dipolitisi,  

 Karna ini sudah ada buktinya sekitar tahun 2012 ada terjadi banjir karna tidak di buat tanggul atau broncol, kejadian pada waktu memakan korban rumah warga dan ternak warga stempat.

Kami mengharapkan di pemerintah daerah kab.bima agar melihat dan melirik kondisi kami yang ada dimasyarakat desa kananta satu permintaan kami agar pemerintah membuat tanggul untuk membendung supaya air tidak masuk kerumah warga.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait