Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Kasus ‘Komodo Berdarah’ Didesak Diusut

Bima, Bimakini.com.-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima mendesak Polres Bima Kota segera mengusut tuntas kasus penembakan dua warga yang diduga dilakukan Petugas Taman Nasional Komodo (TNK). Penembakan yang menyebabkan dua warga tewas itu  terjadi  di perairan Komodo,  Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis  27/3/ lalu.

“Polisi harus bersikap secepat mungkin menangani kasus itu hingga tuntas,” desak  Ketua Komisi I, Baharudin, SH, saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (01/03)

Kata Baharudin, sejak tahun 2012 sudah banyak warga  Bima yang tewas di perairan pulau Komodo NTT. Karena itu,  dia menegaskan jika kasus penembakan terhadap dua warga itu bisa diungkap, maka akan membuka jalan untuk mengungkapkan lainnnya selama ini.

Pihak Kepolisian harus berperan aktif dalam menangani kasus ini, karena tindakan petugas terlalu  berlebihan. “Untuk mengungkapkan kasus tersebut, Polisi harus proaktif karena kasus ini merupakan tindak pidana,’’ katanya.

 Meski dua korban diketahui masuk secara ilegal atau hendak berburu rusa,  namun petugas TNK  tidak sertamerta  bertindak brutal seperti itu. “Kalau memang mereka diketahui hendak mencuri, mestinya ditahan atau diamankan. Jangan langsung ditembak, itu sudah melanggar HAM,” katanya.

Insiden tewasnya dua warga Bima ini terjadi di perbatasan antara Bima dan Labuan Bajo NTT. Korban sampai di Bima Jumat  (28/02) dini hari sekitar pukul 01.00. Keduanya diangkut menuju Bima menggunakan perahu  melalui perairan Langgudu.

Kabarnya kedua korban tersebut meninggalkan rumah untuk berburu rusa di sekitar pulau komdo NTT. Belum sempat mendapat rusa,  keduanya dihantam timah panas di dada hingga tembus di punggung oleh penembak misterius.

Istri Faisal, Mursa kepada wartawan mengaku korban pamit menuju NTT pada Kamis  27/02. Namun, hingga saat ini, keluarga korban juga belum mengetahui penyebab meninggalnya korban tersebut.

“Dia pamitan untuk berburu menjangan di pulau Komodo,”ungkapnya.

Begitu juga dengan teman korban Amain. Peluru yang menghantam perut samping kiri tembus hingga sebelah kanan.

Mursa mengaku, pasrah terhadap  musibah yang dialaminya itu. Demikian juga keluarga korban berharap ada kejelasan terkait persoalan tersebut.

“Kami hanya ingin tau penembaknya saja, sehingga persoalan ini ada titik terangnya,” tuturnya.

Informasi yang dihimpun wartawan, kejadian tersebut bermula ketika kedua korban bersama tujuh rekan lainnya hendak berburu rusa di pulau Komodo NTT. Tiba di perairan Komodo, mereka dihadang oleh petugas setempat.

Ketika hendak  diperiksa, mereka melawan  dan mengeluarkan tembakan, hingga terjadi kontak senjata dengan para petugas.

     Akibat kontak senjata tersebut, dua warga asal Bima tewas. Tujuh orang lainnya  kabur dan melompat dari atas perahu yang mereka gunakan saat kontak senjata berlangsung. Namun, dari tujuh orang teman korban yang kabur, hingga saat ini belum ditemukan.

     Kapolres  Bima Kota, AKBP Beny Basir Warmansyah, S.IK, mengatakan, kasus penembakan yang menewaskan dua warga Bima itu, hingga kini masih dalah proses penyelidikan. “Untuk sementara, kasus ini masih dalam proses penyelidikan,” kata Kapolres Bima Kota, Sabtu (01/03).

Katanya, tujuh orang lainya yang belum ditemukan, saat ini masih masih dalam proses identifikasi. “Yang baru diketahui hanya dua orang korban yang tewas, Faisal dan Aiman.  Tujuh orang lainya, kami sedang melakukan identifikasi,” pungkasnya.

Tujuh nelayan tersebut diketahui masing-masing berinisial JU, PA, PG, AL, DD, AG, dan JH. “Semuanya warga Kabupaten Bima,” jelasnya. (BE.18)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait