Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

PGRI Cium Konspirasi dalam Karut-Marut K2

Kota Bima, Bimakini.com.-Indikasi penyimpangan kelulusan pegawai honor kategori dua (K2) terus digaungkan forum tenaga honor. Lalu bagaimana  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima mereaksinya?

   Ketua PGRI Kota Bima, Drs. H. Sudirman, M.Si, yang dihubungi menilai kisruh persoalan K2 di Kota Bima, terutama berkaitan kelulusan guru merupakan suatu  kejahatan terstruktur. Cenderung terjadi konspirasi berjamaah dilakukan oleh pihak berwenang dalam proses kelulusan itu.

              Dikatakannya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) selaku dinas terkait yang bertautan langsung persoalan K2, mestinya tidak “mencuci tangan”. Hal itu karena lembaga itulah yang memverifikasi data awal  setiap tenaga honorer K2. “Itu menjadi ranah BKD. Jadi apapun permasalahannya, BKD mesti bertanggungjawab,” katanya.

Menyinggung Surat Edaran (SE) Kemenpan-RB RI yang meminta verifikasi tenaga honorer K2 yang lulus sebelum diusulkan mendapat Nomor Induk Pegawai (NIP), Sudirman  masih menaruh harapan bahwa Wali Kota beserta jajaran  memiliki keberanian untuk menganulir sejumlah pegawai yang dinyatakan bermasalah saat pemberkasan data administrasi mereka yang lulus.

Dia meyakini, Wali Kota Bima berkomitmen pada pernyataannya yang  akan membatalkan kelulusan K2 yang bermasalah dan atau telah merekayasa database pegawai, mulai dari SK pengangkatan hingga absensi masuk kerja.

     Diisyaratkannya, PGRI   siap mengadvokasi keluhan guru yang terdaftar menjadi anggota PGRI maupun tidak terdaftar. Ke depan akan mengoordinasikan dengan BKD, sesungguhnya seperti apa bentuk kejanggalan kelulusan K2 selama ini dipermasalahakan. “Saya berharap, siapapun yang melaporkan kejanggalan kelulusan K2, sebaiknya secara tertulis dengan data akurat,” harapnya.

      Hanya saja, sesalnya, selama ini pihak guru honorer tidak sekalipun mau berkoordinasi dengan PGRI Kota Bima. Mestinya untuk memerjuangkan hak yang dirasakan terzalimi, gerakan bersama akan lebih baik.

“Lalu dari sisi mana kami akan mengadvokasi teman guru honorer K2. Sementara mereka saja tidak mau datang menemui kami,” sesalnya. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait