Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Hati-Hati Pemimpin yang Menyesatkan

Kota Bima, Bimakini.com.-Saat ini banyak persoalan yang melilit umat, termasuk masalah kepemimpinan. Pemimpin sangat menentukan arah kehidupan masyarakat. Seorang pemimpin bisa saja menggiring rakyatnya pada pintu kesesatan atau neraka.

Demikian dikatakan H. Said Amin, BA, mantan Ketua MUI Kabupaten Bima, saat peluncuran tiga buku yang ditulisnya, Ar Risalah Al Aminiyah; Berislam Menurut Al-Quran dan As-Sunnah, Sifat Shalat Rasulullah, dan Ar Risalah Al Aminiyah; Cara BerIslam, di kampus STIS Al-Ittihad Bima, Sabtu (12/4) lalu.

Katanya, banyak persoalan yang memrihatinkan. Terutama persoalan umat Islam. Terjadi perbedaan pendapat yang mengarah pada perpecahan. “Banyak sekarang ajakan ke pintu neraka. Pecahnya umat Islam karena pemimpinnya,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Berbagai persoalan yang muncul saat ini,  memrihatinkan. Salahsatu uupaya merespons fenomena ini dengan membuat buku. Ada juga buku yang ditulisnya berjudul Pemimpin yang Sesat dan Menyesatkan serta Mengajak Umat ke Pintu Neraka. “Agar umat Islam tidak terbawa oleh pemimpin sesat. Terbaginya umat Islam dalam berbagai kelompok, namun masih ada sebagian kecil kelompok yang tida terpengaruh pada paham kesesatan,” ungkapnya.

Banyak umat yang terjebak dengan pola Yahudi, uang menjadi segalanya. Kini untuk mendapatkan jabatan pun harus menggunakan uang. Menjadikan harta dan pangkat sebagai sesembahan.

Wakil Wali Kota Bima, H. A. Rahman,  SE,   ikut merasa prihatin terhadap berbagai fenomena tersebut. Untuk itu MUI diminta terus membina  umat agar tidak terpengaruh pada paham sesat. Dia juga mengaku merasa diingatkan  soal  pemimpin yang sesat dan menyesatkan. “Saya takut menjadi pemimpin yang menyesatkan umat,” ujarnya.

Rahman mengaku ada kekuatiran aliran sesat masuk ke Kota Bima. Sebagai langkah antisipasnya dengan mengerahkan mubaligh ke masjid untuk menyuluh.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Sejumlah tokoh agama dan komponen hadir saat itu. Said Amin sejak berumur 12 tahun telah berdiam dan mengeyam pendidikan di Makkah. Bahkan, sempat menjadi tenaga pengajar di sana. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait