Kota Bima, Bimakini.com,-Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang bekerja sama dalam pembuatan dokumen penanggulangan bencana. Masing-masing diwakili Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Japan International Coorporation Agency (JICA).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Bagian Pengesahan dan Kesiapsiagaan, Masrin, S.Pt, menjelaskan kerjasama itu dalam hal pembuatan dokumen penanggulangan bencana. Kegiatannya dimulai bulan april selama satu tahun lima bulan.
Dikatakannya, kerjasama pembuatan dokumen itu ada item yang dihasilkan. Yakni menghasilkan data, pembuatan peta risiko atau ancaman, peta kerentanan, dan peta kapasitas. “Peta itu menggambarkan ancaman berbasis masyrakat yang berdasarkan Geografis Instalasi Sistem,” jelasnya Senin (28/4) di badan setempat.
Kemudian, jelas Masrin, hasil kedua diterapkan pada teknis penyusunan rencana penanggulangan bencana (PRPB). Selanjutnya hasil keempat adalah simulasi pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat pada salahsatu kelurahan. “Empat output yang dibagi akan menjadi satu dokumen penting,” katanya.
Senada disampaikan Masrin, Imawan Muslim, ST, M.Eng, menambahkan dari hasil itu, ada tim yang akan diberangkatkan untuk studi banding ke Jepang dalam bentuk Tim Counterpart. Mereka terdiri dari 12-14 orang sesuai dengan kebutuhan daerah. Tim itu sudah dibentuk sesuai keputusan Wali Kota Bima, HM Qurais Nomor 158 Tahun 2014.
Tim Counterpart itu yang akan menjalankan kegiatan dan menghasilkan empat output. Dijelaskannya, tidak semua BPBD di Indonesia yang mengikuti kerjasama itu, NTB adalah satu di antaranya. Kendati daerah se-NTB mendapatkannya, dipilah untuk kegiatan di Mataram dipusatkan di BPBD NTB, Kabupaten/Kota dipusatkan di Kota Bima.
“Jadi kota/kabupaten lain akan datang di Kota Bima,” ujarnya. (K08)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.