Bima, Bimakini.com,-Sosialisasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Tatatertib Lalulintas oleh Dishubkominfo Kabupaten Bima, Sabtu (26/4) lalu di aula kantor Kecamatan Belo, berantakan. Penyuluhan tersebut dikeluhkan sejumlah peserta, karena semrawut dan asal-asalan.
Mulai acara dimulai sudah bertanda sosialisasi itu tidak jelas, karena tidak adanya narasumber dari Sat Lalulintas sebagai pembawa materi yang membidangi hal tersebut. Akibatnya, aksi protes dari peserta pun terjadi.
Sejumlah peserta menyesalkan sikap Dinas terkait sebagai pelaksana kegiatan yang terkesan tidak siap melaksanakannya. Selain itu, panitia juga tidak menghadirkan aparat Kepolisian dalam hal ini Sat Lantas sebagai pemateri tambahan.
“Seharusnya panitia menghadirkan orang yang berkompeten pada bidangnya, misalnya dari Bagian Lantas. Kegiatan ini terkesan sembrono dan asal jadi saja,” sorot peserta, Maskurilhak.
Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai langkah pencegahan untuk menekan angka kecelakaan lalulintas. Selain itu, forum komunikasi yang mampu mencerahkan warga agar sadar berlalulintas.
Menurutnya, sosialisasi itu membingunglkan karena pertanyaan tidak bisa dijawab oleh penyelenggara. “Memang bukan teknisnya mereka (penyelenggara, Red) dan yang bisa menjawab harusnya Bagian Lantas, baru bisa nyambung,” pungkasnya.
Sosialisasi itu diikuti 55 peserta mewakili SMP, SMA/sederajat untuk mendengarkan tatacara berlalulintas dan angkutan jalan. Selain itu, hadir unsur pemerintah desa dan organisasi karang taruna.
“Sangat ironis bila pihak pelaksana tidak lebih awal menyiapkan acara ini. Paling tidak Kasat Lantas dihadirkanlah untuk memberi pencerahan, biar tidak plin-plan saat menjawab pertanyaan,” kritiknya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bima, Junaidin, MM, yang coba dimintai tanggapan menolak diwawancarai. (K07)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
