Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Yayasan Al-Ikhwan Gelar Peringatan Isra dan Mi’raj

Kota Bima, Bimakini.com,-Yayasan Pendidikan Islam Al-Ikhwan Kota Bima menggelar peringatan  Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Selasa (27/5) lalu. Kegiatan itu diisi pengajian dan shalawat bersama. Guru dan santri ini mememuhi di Masjid Sanudin, areal pendidikan setempat.

Kegiata itu diawali pengajian dan shalawat bersama, kemudian  dilanjutkan ceramah agama seputar  makna peristiwa Isra dan Mi’raj.

Direktur Sekolah Satu Atap Yayasan Pendidikan Islam Al-Ikhwan Kota Bima, H. Subhan, SE, menyatakan kegiatan  itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menyiapkan santri dan santriwati  yang pengetahuan akademis saja, tetapi juga memiliki akhlak.  Sebelumnya, sekolah sudah melakukan beberapa kegiatan untuk meningkatkan aspek keimanan siswa.

“Seperti melaksanakan pengajian rutin setiap pagi sebelum jam belajar dimulai, menerapkan kebiasaan memberi salam ketika bertemu, mencium tangan gurunya, shalat Dzuhur bersama sebelum pulang sekolah serta beberapa kegiatan lainnya,” katanya dalam pernyataan pers, Kamis sore.

Selain itu, jelas Subhan, sekolah juga menyediakan laboratorium pelajaran IPA, Bilogi, Fisika, dan Kimia serta perpustakaan untuk mendukung proses belajar-mengajar. Dia mengharapkan, peringatan Isra dan Mi’raj ini dapat meningkatkan keimanan bagi para pendidik dan peserta didik.

      Dalam ceramahnya, Ustadz M. Jafar Bunyamin, menyampaikan bahwa Isra dan Mi’raj adalah peristiwa luarbiasa yang dialami Nabi Muhammad SAW saat menerima perintah shalat lima waktu. Hal tersebut merupakan salahsatu bukti kebesaran Allah SWT.

Jafar menjelaskan beberapa keistimewaan shalat lima waktu, yaitu sebagai jembatan  berkomunikasi secara langsung dengan Allah SWT. Shalat adalah ibadah yang perintah pelaksanaannya disampaikan langsung oleh Allah SWT tanpa perantara malikat Jibril. Shalat juga merupakan amalan yang pertamakali akan dihisab.

Katanya, jika melaksanakan shalat secara benar, maka amalan yang lain pun akan diterima Allah SWT. Sebaliknya, jika tidak melaksanakan shalat, maka amalan yang lain juga tidak akan diterima.

Pada  akhir tausiahnya, Jafar mengajak agar melaksanakan ikhlas shalat lima waktu   tanpa embel apapun, supaya dapat meningkatkan keimanan  sehingga bisa menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar. (BE.12)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait