Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Mahasiswa dan Pengelola STKIP Bima Ngotot

Kota Bima, Bimakini.com,-Aksi unjukrasa elemen mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima yang menyorot kehadiran dua program studi menemui jalan buntu. Masalahnya, mahasiswa ngotot ingin mengetahui dokumen yayasan, sedangkan yayasan tidak mengabulkannya.

     Menurut Koordinator Aksi, Syafrudin, pihak lembaga yang menemui massa aksi tidak mengindahkan keinginan mahasiswa untuk menunjukan dokumen terkait rencana awal pembukaan dua jurusan dan pembukuan pemanfaatan alokasi anggaran  melalui biaya pembangunan mahasiswa. Tidak hanya itu, pihak kampus juga tidak berani menunjukan data kemana saja alokasi dana SPP yang selama ini setiap tahun dinaikkan.

Masalahnya, kata dia, dari dana tersebut, tidak tampak  pembangunan yang merata seperti sarana kampus yakni laboratorium biologi dan perpustakaan. “{ihak  kampus tidak menunjukkan data yang kami minta dari kemarin,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dijelaskannya, meskipun pihak kampus sudah menyampaikann secara rinci melalui  penyampaian lisan, hal itu malah membuat masalah menjadi rumit. Karena penyampain lisan tidak akan menjadi bukti kuat dan akan menghilangkan akal rasional mahasiswa. “Kami meminta dokumen itu untuk dianalisis bersama, sejauh mana penggunaan anggaran puluhan tahun yang dipungut dari mahasiswa itu,” jelasnya.

Dikatakannya, bukan maksud mahasiswa ingin mengintervensi kebijakan kampus, minimal dari kenaikan SPP dan pembangunan bagi mahasiswa baru setiap tahun kampus   membangun gedung laboraturim dan perpusatkaan serta pengadaan buku referensi.  Bukannya malah membuka jurusan baru yang membuat kampus semakin terbebani.
Belum lagi dua jurusan itu memerlukan sarana dan prasarana lagi seperti laboratorium. Jurusan yang lama saja seperti MIPA Biologi belum dipenuhi laboratoriumnya. Bagaimana membuka program studi baru, jelas membutuhkan dana yang lebih banyak Sudah puluhan tahun   alur  itu terjadi.

“Alokasi anggaran pengadaan lab akan tumpang-tindih dan kemungkinan kebutuhan jurusan yang lama juga tidak akan terealisasi, utang kampus sebagai kewajibannya kepada mahasiswa akan semakin bertambah,” ucapnya.

Ketua STKIP Bima, Drs Mustamin, M.Sc, kepada  wartawan mengaku, laboratorium dan perpustakaan sudah  dipenuhi. Buku perpustakaan telah diajukan sekitar ribuan  referensi pada semua jurusan. Pembukaan  dua program studi  itu  untuk menjawab kebutuhan masyarakat. “Agar masyarakat tidak bosan dengan lima jurusan itu saja,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ditambahkannya, demonstrasi mahasiswa di kampus hal yang wajar, karena  bagian dari dinamika demokrasi kampus. Hal yang tidak mungkin  membuka seluruh dokumen yayasan, karena rahasia. “Ini hanya dinamika kampus saja, dan kami tidak bisa memertanggungjawabkan penggunaan anggaran kampus di depan mahasiswa,” tuturnya.

Pantauan Bimeks, aksi unjuk rasa mahasiswa peduli kampus ini,  dimulai pukul 09.00-11.00 WITA. Mereka  ngotot meminta seluruh dokumen penggunaan anggaran kampus tidak diindahkan oleh lembaga kampus. Alotnya negosiasi antara pihak kampus dan mahasiswa, mengakibatkan tuntutan mahasiswa menemui jalan buntu. (K08)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait