Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Sekda: Pahami Aturan dan Banyak Baca

Bima, Bimakini.com,-Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik atau menuju good governance dan clean governance, harus didukung kemampuan aparatur memahami aturan. Pemahaman terhadap  aturan hanya bisa dilakukan melalui banyak membaca. Untuk pejabat eselon dua, 60 persen harus membaca referensi tentang tugas pokok dan fungsi, selebihnya  ke lapangan.

Hal itu diingatkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Ir HM Taufik HAK, MSi, saat kegiatan Pendampingan Implementasi Standar Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) di aula Hotel Mutmainnah, Rabu (18/6).  Kegiatan itu difasilitasi oleh LPMP Universitas Brawijaya dan AIPD yang diikuti sejumlah pejabat lingkup Pemkab Bima.

Dia menilai, masih ada pejabat yang lebih banyak berada di lapangan, namun  pemahaman akan aturan minim. Kenyataan itu berdampak pada pekerjaan dan kinerja, sehingga tidak salah kalau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan masalah.

“Untuk itu misi SPIP itu bagaimana ketaatan pada regulasi, selama ini kita bukan tidak taat pada aturan, namun kurang membaca. Eselon dua harus banyak membaca, jangan suka meraba-raba. Kalau bawahannya 60 persen lapangan dan 40 persen mambaca,” sarannya.

SPIP juga, kata Sekda mengharuskan pimpinan memahami bagaimana manajemen. Merencanakan sesuatu agar pencapiannya terukur. Jika pejabat setingkat eselon dua tidak memahami perencanaan, maka program tidak efektif.

“Bekerja itu harus memahami teorinya sebagai landasan. Memehami bagaimana pengorganisasian, pengawasan, evaluasi, jangan sampai tidak bisa mengendalikan anak buahnya,” ujarnya.

Diungkapkannya, penilaian BKP terhadap kinerja aparatur di Kabupaten Bima, karena kurang pemahaman soal SPIP, bahkan terkesan tidak memahaminya. Keinginan besar Pemkab Bima saat ini adalah mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). “Kita ingin hadiah 35 miliar dari pusat sebagai hadiah penilaian untuk WTP,” katanya. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait