Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

“Tindakan Pelaku lebih Biadab dari PKI”

  Bima, Bimakini.com,-Ini aspirasi orangtua almarhum  Bripka Muhammad Yamin,yang tewas dutembak orang tidak dikenal di Desa Desa Rasabou Kecamatan Bolo, Senin malam lalu. Muhtar dan  Hadneh mendesak Kapolres Bima secepatnya men gungkap dan membekuk pelaku penembak sadis yang menewaskan anaknya.

       Muhtar mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatnya,   anak pertamanya tersebut  ditembak  ecara beruntun. Tindakan itu biadab,  karena  setelah ditembak tigakali, pelaku menembak lagi  hingga   duakali. Padahal, padahal saat  tembakan ketiga  diduga sudah tidak bernyawa lagi. “Itu kan sikapdan perilaku yang sangat tidak manusiawi namanya,” tuturnya sembari meneteskan airmatadi Desa Leu Kecamatan Bolo, Kamis.

     Di tempat yang sama, Hadneh  mengatakan, perlakuan pelaku yang menembak putra  tersebut sungguh sangat menyayatkan hatinya  sebagai  ibu. Jika dilihatdandiingat luka korban,  sangat memukul perasaannya.  “Terluka hati ini,” ucapnya disertai isak-tangis.

          Adik ketiga almrhuman,  SitiHalimah, mengatakan  pihak keluarga   tidak pernah merasa menyesali  kematian itu, karena memang setiap insan ciptaan Allah   pasti akan mati. Akan tetapi,cara  kematian itulah yang tidak bisa diterima  oleh  pihak keluarga.

“Kita terima kematian almarhumkarena kita tahu bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Namun,cara atau prahara kematian  itu  sulit kita terima, almarhumditembak dengan cara yang tidak manusiawi seperti itu. Tindakan pelaku  lebih biadab dari PKI,” kecamnya.

          Atas nama pihak keluarga meminta  Polres Bima  secepatnya mengungkap siapa pelaku biadab  dan diberikan hukuman  setimpal sesuai   perbuatannya. “Kita minta pelakunya secepatnya ditangkap,” harapnya.

      Katanya, jika pihak Kepolisiantidak berhasil mengungkap siapa pelaku penembakkan  itu,  minimal dalam limit waktu sepekan,  keluarga akan mengambil jalan atau tindakan sendiri. (K06)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait