Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Ndano Nae Merana

Bima, Bimakini.com,-Puluhan Kepala Keluarga di lingkungan Ndano Na’e Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba mengeluhkan tidak adanya fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah itu. Akibatnya, ratusan ibu rumah-tangga dan Balita kurang  terurus.

Warga setempat, Nurdin, kepada Bimeks mengatakan sulit memeriksa kesehatan untuk ibu hamil dan Balita, karena fasilitas kesehatan tidak ada, sehingga terkadang kesehatan ibu hamil tidak terkontrol. Belum lagi banyak Balita terjangkit malaria dan tipes.

Katanya, salahsatu obatnya cuma ramuan Bima (Mbojo). Ini tidak lain karena tidak adanya tempat untuk konsultasi kesehatan seperti di pusat Kota Bima atau di kelurahan lain. “Banyak ibu hamil melahirkan dengan bantuan dukun saja,” katanya di Ndano Na’e, Kamis (28/8) lalu.

Tidak saja ibu hamil yang merasakan kurangnya pengawasan kesehatan. Tragisnya banyak Balita yang tidak terurus berpenyakitan, seperti tipes, gatal, panu kudis, dan kurap. Seperti tidak terurus. Meskipun tidak ada Pustu kesehatan, minimal, ada bidan yang datang mengontrol di lingkungan Timur Kota Bima ini.

Padahal, katanya, para petugas medis sudah ada yang tetap di Kelurahan Ntobo, namun tidak ada seorang pun yang datang mengontrol kesehatan di Ndano Na’e. “Kabuneku supu na’e deka ana ra nggana mada doho ke (bagaimana kalau anak yang kami lahirkan sakit),”  tanyanya.

Di kelurahan lain, bandingnya, Puskesmas Keliling itu pasti ada, bahkan masuk ke lingkungan terpencil, sedangkan di Ndano Nae   tidak diperhatikan. Lingkungan Ndano Nae dengan jumlah Kepala Keluarga 190 KK ini juga merupakan warga Kota Bima. “Mengapa Bidan tidak mau datang ke tempat kami.” tanya ibu hamil, Aminah.

Seperti Aminah, yang sudah mengandung anak kedelapan ini, harus melahirkan lagi karena tidak bisa mengontrol kehamilannya di fasilitas kesehatan yang tidak ada di lingkungannya. Terkadang ibu-ibu lain banyak yang hamil lagi karena tidak mengetahui dan tidak ada peralatan KB yang disalurkan  ke lokasi.

     “Kami heran hamil lagi, karena tidak diperiksa ke Bidan,” ucapnya.

Aminah berharap, para bidan di Kelurahan Ntobo sekiranya datang berkunjung sekali kali, minimal satu atau duakali bulan atau satukali tiga bulan, kalau tidak mampu satukali sebulan karena  jalan yang rusak parah seperti ini.

“Ngoa ja pu Pemerintah anae…” pintanya. (BE31)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait