Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Kapal Mitra Samudera Hilang Bersama 13 Warga

Kota Bima, Bimakini.com,-Kapal Layar Motor Mitra Samudera yang berangkat dari Bima menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan dinyatakan hilang. Kapal kayu GT 125  itu memuat bawang 40 ton, garam 40 ton, sapi 110 ekor,  nakoda, masinis, Anak Buah Kapal (ABK) berikut Gelede (pengawal hewan) hingga saat ini belum ditemukan.

 

Kepala Syahbandar Pelabuhan Bima melalui Kasubsi Keselamatan Berlayar dan Patroli, Suriansyah, SH,  membenarkan kapal kayu yang berangkat sejak tanggal 17 November dari Pelabuhan Bima menuju Banjarmasin telah hilang kontak. Informasi terakhir, kapal itu hilang kontak sekitar pukul 18.00 WITA pada tanggal 19 November 2014. “Kapal itu hilang kontak sampai sekarang belum ada kabar berita,” katanya di pelabuhan Bima, Selasa (25/11).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mengatakan, kapal itu memuat bawang 40 ton, garam 40 ton dan sapi 110 ekor. Warga yang ikut hilang bersama kapal itu adalah Hamsah (Nakoda), Syamsudin Tola (KKM), Imdan (Masinis), Andre (Juru Kudi), Mahmud (Juru Kudi) Suwardi (Juru Minyak) Mansyur (Juru Minyak) Hasan (Juru Minyak), Umanto (Juru Minyak). Lalu petugas gelede sapi, yakni Muhtar, Yasin, Irman, dan Hamzah. “Tiga belas warga juga ikut hilang bersama kapal tersebut,” jelas Suriansyah.

Dia mengaku, sejak diketahui kapal yang menuju Banjarmasin itu hilang kontak, langsung menghubungi Polairut Kota Bima dan Banjarmasin, Basarnas Bima dan Provinsi NTB melalui kontak radio. Informasi yang diperoleh, kapal hilang kontak diantara perairan pulau Tengah di Mata Suri, Sulawesi Selatan. “Terakhir kontak kapal berhenti di perairan Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab hilangnya kapal kayu yang dinaungi PT Teluk Bima itu. Menurut izinnya, kapal itu laik berlayar. Namun, sampai hari keenam ini kapal belum ditemukan rimbanya, berikut penumpang dan barang muatannya.  

“Kami sudah berkoordinasi secara langsung dengan Basarnas Mataram, bahkan sudah bersurat secara resmi untuk pemberitahuan,” terangnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pantauan Bimeks, belasan warga yang mengaku sebagai keluarga warga yang hilang dan pemilik sapi mendatangi kantor Syahbandar Pelabuhan Bima. Mereka  meminta informasi terakhir perkembangan hilangnya kapal tersebut.

Saat perbincangan terjadi antara warga dan perwakilan syahbandar Pelabuhan Bima, sempat terjadi perdebatan yang berujung saling menuding. Namun, setelah  dijelaskan oleh Kasubsi Keselamatan Berlayar dan Patroli, perdebatan mulai dingin dan dapat saling memahami. (BE31)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait