Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bima menunjukan eksistensinya sebagai wadahnya kaum muda. Mereka menggelar kegiatan Ngamen Penuh Inspiratif pada sejumlah kampus. Ada juga peluncuran album lagu dari pentolan pengurusnya. Apa yang dilakukan KNPI itu, merupakan gebrakan berharga dalam dinamika kreativitas kaum muda. Paling tidak, itu menunjukkan bahwa mereka tidaklah larut dalam dinamika rutinitas kehidupan yang menggiring sebagian rekan mereka dalam lembah kehancuran dan degradasi identitas.
Kita mengharapkan kreativitas kaum muda terus dimantapkan dan didukung oleh semua pihak. Letupan kreativitas dan aspirasi kaum muda, yang tidak mendapatkan tempat untuk mengartikulasikannya secara tepat, justru akan berbahaya bagi masyarakat. Terdapat banyak contoh bagaimana himpitan kreativitas diarahkan pada hal negatif sebagai pelampiasan. Kaum dewasa dan pemerintah harus bisa membacanya untuk memaksimalkan potensi itu.
Dari konteks ini, apa yang dilakukan KNPI Kota Bima adalah memberi warna dan ketegasan posisi bahwa kaum muda memerlukan wadah dan suasana kondusif agar lebih maksimal. Selain itu, KNPI harus mampu berjarak dekat dengan komunitas muda melalui apa yang mereka minati dan butuhkan untuk kematangan bagi masa depannya. Kegagapan KNPI terhadap kaum muda, dalam segala dimensinya, hanya akan menjauhkannya dari core-nya yaitu pemuda. Padahal, wadah berhimpun segala potensi pemuda ini memerlukan ruang yang lebih luas untuk berekspresi dan berkreasi.
Jika cermat diamati, geliat KNPI Kota Bima sejak beberapa waktu terakhir menunjukkan arah positif sebagai tempat wadah kaum muda. Mereka menerobos berbagai dimensi kegiatan dan menawarkan ‘aroma rasa baru ber-KNPI’. Tentu saja hal itu merupakan konsekuensi logis dari komitmen dan kesolidan pengurusnya, diakui atau tidak. Sesuatu yang—maaf—belum diperlihatkan oleh pengurus KNPI ‘tetangga sebelah’…(*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
