Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Perlu Membangun Sinergitas untuk Menangkal Radikalisme

Muhammad Tahir/Direktur PUSKAB NTB

Kota Bima, Bimakini.com.- Sejauh ini gerakan kelompok radikal masih terus ada di wilayah Indonesia, tidak terkecuali NTB dan Bima khususnya. Tidak hanya itu masih ada aktor penting pelaku teror di Solo yang berasal dari Bima belum ditangkap.

 

Perlu ada sinergitas bagaimana menekan kelompok yang menanamkan kekerasan sebagai jalan untuk mencapai tujuan. Termasuk ingin mendirikan negara dengan mengganggu keutuhan NKRI.

Pusat Studi Konflik Agama dan Budaya (PUSKAB) NTB, kembali menggelar Serasehan dengan tema Ancaman Teror dan Radikalisme Agama Tahun 2015 : Merumuskan Strategi dan Pola Penanganannya di wilayah Bima.

Ketua Panitia, Suhaini Mustamin, SP.d, mengatakan kegiatan yang akan dilaksanakan Sabtu (7/3/2015) di aula SMKN 3 Kota Bima itu akan menghadirkan pembicara Anggota DPR RI, H.M Syafruddin, ST, Ketua MUI Kota Bima, KH. M Saleh Ismail dan Kepala Kementerian Agama Kota Bima, Drs H Syahrir, MSi.

Kegiatan ini, bertujuan mereduksi stigmasisasi Wilayah Bima sebagai daerah teroris dan radikal melalui pembumian konsep Islam Rahmatan Lil Álamin. Membangun pola kemitraan Ormas Islam dalam upaya menangkal dan mencegah tumbuh kembangnya jaringan kelompok Radikal Teroris.

“Ouput yang diharapkan terbangunnya pola kemitraan Ormas Islam yang efektif atara Pemerintah, ulama dan umat dalam pencegahan radikalisme terorisme di wilayah Bima,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PUSKAB NTB, Muhammad Tahir, S.Ag., MPd mengatakan Islam hadir sebagai rahmat bagi alam semesta. Selayaknya umat Islam menjadi contoh yang baik bagi umat lainnya.

“Bukan sebaliknya memberikan rasa takut pada orang lain, seolah Islam itu keras dan berbahaya. Namun sesungguhnya Islam yang dibawa Nabi menawarkan ajaran rahmat bagi semua,” ujarnya.

Kegiatan Serasehan ini, kata dia, sebagai salah satu upaya untuk mereduksi berbagai paham yang muncul. Masyarakat juga mulai diresahkan dengan berbagai paham yang ada. “Disinilah perlu sinergitas dan kepekaan semua pihak, baik pemerintah, ulama dan tokoh masyarakat dalam meluruskan pemahaman tentang Islam,” ungkapnya. (BE.)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Dit Binmas Polda NTB menggelar kegiatan sosialisasi dengan tema “Bahaya Faham Intoleransi, Radikalisme, Terorisme, dan Faham Anti Pancasila.” Acara ini diadakan...

Pendidikan

Bima, Bimakini.-Masyarakat terutama para pelajar di rasa cukup penting untuk mengetahui serta memerangi aksi radikalisme dan intoleransi yang ada di wilayah Kabupaten Bima. Karena...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Perlu ada benteng dan filter atas semakin derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang kian mengurangi semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Pengaruh globalisasi...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Ada satu harapan dari  Wali Kota Bima, HM Qurais, saat  pembukaan Musyabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kota Bima 2017, Sabtu malam lalu. Sesuai...

NTB

Surabaya, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menegaskan radikalisme harus disikapi dengan titik tengah. Titik tengah itu, kata TGB adalah Pancasila sebagai...