Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Penatoi Ogah Disebut ‘Sarang Teroris’

Kota Bima, Bimakini.com.- Warga Penatoi Kecamatan Mpunda selama ini diam saja terhadap opini yang menyatakan bahwa wilayah itu  sebagai ‘sarang teroris’. Namun, kini  informasi sumir itu harus diberikan bantahan. Sebenarnya, warga Penatoi merasa tersinggung bila dinyatakan demikian.

 

Demikian diungkapkan   warga lingkungan Oi Lanco Kelurahan Penatoi, Abdul Rais bin Jakariah, saat acara menjaring aspirasi melalui acara dialog dengan anggota DPD RI Perwakilan NTB, Robiatul Adawiyah, SE, di perumahan BTN Penatoi, Rabu (4/3/2015).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Menurutnya,  Penatoi selalu menjadi sasaran incaran penangkapan oleh  Tim Densus 88. Padahal, warga yang ditangkap belum tentu terlibat. Seperti penangkapan beberapa waktu lalu, seorang warga ditangkap  menggunakan senjata lengkap, padahal warga tersebut tidak pernah berbuat apa-apa.

“Kami resah terhadap opini yang sudah terbentuk atas ulah aparat Kepolisian yang terkesan sewenang-wenang,” Curhat Rais di depan senator    yang saat itu didampingi Sekda dan Kasat Binmas Polres Bima Kota.

 Rais meminta aparat dan Pemerintah Daerah  bisa menjelaskan batas-batas kegiatan agama yang bisa dan tidak bisa dijalankan oleh warga negara, sehingga hanya karena rajin shalat dan ngaji dan membentuk jamaah pengajian bisa dicap ‘teroris’.

“Kami resah, padahal masjid kami adalah masjid yang raai saat menjalankan ibadah berjamaah. Setiap jadwal shalat masjid di kelurahan selalu penuh,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia menyebutkan, warga yang melaksanakan ibadah hanya ingin menitikberatkan penegakan perintah Rasulullah. Namun, memang ada perbedaan pandangan dalam aktivitas kelompok. Tetapi, itu tidak dalam skala lokal saja, perbedaan pandangan  dalam Islam terjadi  pada Ormas skala nasional.

“Perbedaan itu dianggap sesuatu yang baru, tetapi oleh sebagian orang dan aparat Kepolisian tempat kami dianggap ‘sarang teroris’” ucapnya.

      Dia meminta  agar aparat Kepolisian dan   DPD  mengingatkan   a tidak menangkap warga saat ibadah umat Islam sedang berlangsung. Hal ini sangat mengganggu. “Kami tidak tahu lagi harus berbuat apa, sebab sekarang kondisi kami, termasuk anak-anak kami yang menjalankan ibadah merasa kuatir ketika menjalani ibadah,” katanya.

Robiatul Adawiya  menanggapi dingin Curhatan Rais, sebab   persoalan keamanan merupakan domian Komite III DPD RI. Kebetulan yang menaungi Komisi III, adalah Prof Jenderal Farouk Muhammad.  “Saya tampung dulu, nanti saya serahkan ini ke Komisi III yang memiliki wewenang,” ucapnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kapolres Bima Kota melalui Kasat Binmas, M Yamin,   menanggapi  tegas ungkapan Rais. Sebab, pihaknya tidak pernah membentuk opini mengenai lingkungan Penatoi sebagai ‘sarang teroris’. Kepolisian hanya bertugas seperti biasa.

“Kami jangan dipuji, sebab kami juga bekerja keras untuk memberikan keamanan dan kenyamanan warga,” jelasnya seraya menceritakan kejadian yang dialami personel Polisi yang bertugas demi menjaga kenyamanan aktivitas warga. (Hasyim)

 

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

SEMUA yang bernyawa pasti akan mati sebagaimana firman Allah: “Dan sekali kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktu kematiannya, dan Allah...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kepala Desa Rite Kecamatan Ambalawi, Imran, memfasilitasi semua keperluan Eks Nara Pidana (napi) kasus terorisme, DI. Pengurusan Administrasi Kependudukan (Adminduk) hingga pemberian...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Kapolda Nusa Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Drs Firli M.Si mengingatkan anggota untuk tetap waspasa, terutama terhadap ancaman terorisme. Hal...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Seperti apa sosok Kurniawan, terduga teroris yang ditangkap Densus 88, Sabtu (17/6/2017) lalu? Kepala Desa Dore, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nasaruddin HM...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri menyisir rumah terduga jaringan jaringam Poso, Kurniawan, di Desa Dore Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Senin...