Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Wartawan Ngaku Diancam Dibunuh

ilustrasi

Kota Bima, Bimakini.com.- Kasus dugaan ancaman pembunuhan  dialami Syafruddin (31) alias Noval. Peristiwa  itu terjadi di lingkungan Gindi Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota sekitar pukul 21.20 WITA, Minggu (8/3) malam.

 

Wartawan  Stabilitas yang meliput masalah hukum dan kriminal ini mengaku diancam oleh A (28), diduga warga Lingkungan Gindi Kelurahan Jatiwangi dan berawal saat A tidak terima dipelototi.

Dikisahkannya, saat itu tiba-tiba A  menghampiri dan menanyakan  soal  sorotan mata ke arahnya. A   mengacungkan sebilah senjata tajam jenis parang ke arah Noval.

“Seraya mengatakan jangan macam- macam disini. Ini kampung saya, kamu bisa saya bunuh,” ujar Noval mengutip perkataan A.

Untung kejadian itu, jelas Noval,   cepat dilerai oleh warga setempat dan A    diamankan di lokasi. Pun parangnya disita. “Setelah kejadian tersebut, saya saya langsung melaporkannya ke Polsek Asakota,” tuturnya di halaman kantor Pemkab Bima, Senin.

Dari cerita Noval, malam itu, keluar dari rumah kakak iparnya  di lingkungan setempat. Sekitar 20 meter keluar dari pintu gerbang,   dipanggil oleh temannya bernama Ifan dan meminta rokok. Saat korban berhenti untuk memberikan sebatang rokok temannya, tiba-tiba A datang menghampiri.“Pelaku  tiba-tiba muncul, dan menanyakan soal sorotan mata saya,” kisahnya.

Rupanya, A  tidak hanya menyoal sorotan mata ke arahnya,  tetapi    juga mengacungkan parang.   Parang tersebut diambil A dari pinggang kanannya. “Saat itu saya hanya bisa pasrah dan meminta maaf sembari menanyakan apa persoalannya sehingga saya mau dibunuh,” ceritanya.

Belakangan diduga, kata Noval, munculnya pengancaman pembunuhan itu berkaitan dengan liputannya pada  bidang hukum dan kriminal. Diduga A   menyimpan dendam tentang pemberitaan saat A  ditangkap oleh aparat Kepolisian beberapa tahun lalu.

“Sebab, saya sebelumnya tidak pernah memiliki masalah apapun dengan pelaku. Pelaku ini diduga residivis kasus Narkoba,” duganya.

Dia meminta aparat  Polsek Asakota segera menyelidiki dan menangkap A.  Bagaimanapun, merasa terpukul  sikap arogan A  yang mengancam membunuh. “Segera tangkap pelaku, sesuai perintah peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” harapnya.

Kapolsek Asakota, IPTU  H Eban, yang dikonfirmamasi wartawan membenarkan kejadian itu dan laporan korban atas nama Syafruddin sudah diterima.

“Laporannya sudah kami terima, hari Selasa (10/3) para saksi yang diajukan korban akan kami periksa,” katanya  melalui telepon seluler, Senin (9/3) pagi. (dedy)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  TADI malam saya benar-benar kaget. Juga sangat berduka. Saat mengikuti tausyiah Prof Ahmad Thib Raya di Salama, saya menerima kabar duka itu. Saya...

CATATAN KHAS KMA

WARTAWAN senior Dahlan Iskan menulis skala kekecewaan pakar komunikasi yang juga pengajar Ilmu Jurnalistik, Effendi Gazali. Angkanya fantastis, 9.5 pada skala 0-10. Nyaris sempurna...

CATATAN KHAS KMA

HARI itu, Jumat 8 Oktober 2019. Saya menjadi narasumber workshop yang digelar Dewan Pers di Kota Bima. Bersama saya, ada Hendry Ch Bangun. Anggota...

CATATAN KHAS KMA

APAKAH saya harus senang? Ataukah sebaliknya? Entahlah! Tetapi begini: Waktu saya pertama membangun media di Bima, itu pada 21 tahun lalu, ada yang menyebut...

Berita

PADA awal Maret 2017, saya secara terbuka menyatakan mundur dari pengelolaan media massa BiMEKS Group ysng sudah saya bangun dari nol. Media yang saya...