Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Cuaca Ekstrim, Tanaman Bawang Terancam

Bima, Bimakini.com.- Cuaca ekstrim  yang ditandai hujan tidak kunjung reda selama dua hari terakhir, Minggu (26/4/2015) hingga Senin (27/4/2015) memicu  kerisauan petani bawang di Kecamatan Lambu, Sape,  dan sekitarnya. Masalahnya, kalau hujan terus terjadi, tanaman bawang terancam rusak dan petani pun di ambang kerugian.

 

Saat ini,  umur tanaman bawang  sekitar  30 hari. Bahkan, ada beberapa lahan yang segera  dipanen. Bila matahari tidak kunjung muncul, maka  hasil pertanian terancam tidak dapat dipetik hasilnya. “Kalau ujannya seperti ini, kita bisa merugi Pak, tanaman bawang itu butuh matahari dan angin,” keluh Syafrudin, petani di Lambu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

     Menurutnya, kalau seperti ini kondisi cuaca,  jangankan yang masih umur 30 hari, yang mau dipanen saja tidak bisa dilakukan.  Biasanya pada kondisi cuaca normal, petani dapat memanen tanaman bawang dalam periode 50 hari. “Kalau seperti ini, petani terpaksa memanen pada umur tanaman 30 hari, itu karena petani takut tanaman bawang busuk,” ujarnya.

Sebenarnya, ancaman gagal panen sudah di depan mata. Padahal, modalnya senilai puluhan belasan juta, bahkan ada yang puluhan juta sudah dikeluarkan untuk membeli bibit dan obat-obatan.

Dua hari terakhir, hujan terus mengguyur wilayah Bima dan sekitarnya. Meski  sudah masuk akhir bulan April, biasanya  hujan tidak sebegitu ekstrim seperti saat ini.

Tidak saja petani bawang yang merasa terancam gagal panen, sejumlah pesawat  terpaksa gagal mendarat (landing)  di Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Warga yang tinggal  di wilayah bantaran sungai mulai risau terhadap intensitas  hujan akhir-akhir ini. Ancaman banjir membanyangi warga, khususnya permukiman yang kerap dilanda banjir. (Dedy Darmawan)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST ( Observer dan Forcaster Iklim BMKG NTB) Masih sangat hangat perbincangan tentang Siklon Tropis “Seroja” yang menghantam wilayah Nusa Tenggara...

Berita

Oleh: Dadang Gusyana, S.Si MP, Member International Mycorrhiza Association (IMA) Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang paling banyak diusahakan, mulai dari daerah...

Peristiwa

Dompu, Bimakini.- Masyarakat Dompo diharapkan mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari terakhir  ini. Apalagi perubahan cuuaca bisa terjadi sewaktu-waktu. Kabag Humas Setda Dompu,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- BMKG Praya, Lombok Tengah, NTB, mengeluarkan rilis, Selasa (19/12) tentang adanya Palung tekanan rendah yang memanjang dari perairan sebelah Barat Pulau Sumatera hingga...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima  demo di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Senin (27/11). Sejumlah persoalan diusung oleh...