Penyerahan Bantuan Air yang diterima kepala Desa Doridungga, Adhar H Yusuf, S.Pd
Bima, Bimakini.com.- Krisis air yang dialami warga Doridungga memantik perhatian “Gerakan satu galon untuk 100 Dahaga”. Kegiatan yang digagas oleh Pramuka Kabupaten Bima ini dengan membagikan air mineral dalam kemasan untuk 277 Kepala Keluarga (KK) Miskin di Desa Doridungga Kecamatan Donggo, Sabtu (3/10/2015).
Pembagian air mineral kemasan di Kantor Desa Doridungga itu mendapat sambutan gembira dari warga. Mereka datang berbondong-bondang setelah mendengar pengumuman yang disampaikan Kepala Desa, Adhar, S.Pd melalui pengeras suara. Masing-masing KK mendapatkan satu dus air minum kemasan.
Koordinator Gerakan Satu Galon untuk 100 Dahaga, Arief Rahman mengatakan, pembagian air mineral kemasan ini untuk tahap kedua. Sebelumnya di dusun Muku Desa Sanolo Kecamatan Bolo dan akan disusul untuk tahap ketiga. “Sejauh ini banyak pihak yang mau membantu saudara kita yang mengalami krisis air dengan menyumbangkan dana. Dari dana yang terkumpul inilah kami membeli air mineral kemasan,” jelasnya.
Dipilihnya Doridungga, kata dia, karena masyarakatnya memang kesulitan air bersih. Mereka harus mengambil air dari desa tetangga. Ditambah lagi kurangnya suplai air dari pemerintah daerah, sehingga air menjadi barang mahal. “Kami memilih membagi air mineral kemasan untuk mengantisipasi dehidrasi warga, apalagi cuaca sangat panas, sehingga rentan tubuh kekurangan air,” ungkapnya.
Setelah melihat fakta lapangan, kata Arief, memang cukup memprihatinkan, warga terlihat membawa jirigen untuk mengangkut air dari desa tetangga. Di bak penampungan air juga, terlihat tumpukan jirigen yang menunggu untuk diisi.
Gerakan ini, kata dia, tidak hanya Pramuka, namun juga Alumni SMAN 1 Kota Bima dan juga Bike to Work (B2W) Wilayah Kota Bima. Bantuan tahap kedua ini banyak diterima dari pegawai Kementerian Agama Kabupaten Bima, Dinas lingkup Kabupaten Bima. Diharapkan semakin banyak pihak yang peduli membantu warga yang kekurangan air bersih. “Ada banyak perusahaan di Bima, baik swasta maupun BUMN yang mungkin mau peduli,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Doridungga, Adhar, S.Pd memberi apresiasi dengan gerakan sosial tersebut. Apalagi warganya benar-benar sangat membutuhkan air bersih. Untuk kebutuhan sehari-hari, warga harus ke Desa Oo mengambil air.
Sebenarnya, kata dia, sudah banyak program yang turun untuk air bersih, bahkan anggarannya mencapai miliaran. Hanya saja hasilnya tidak optimal, terutama untuk distribusi air bersih melalui saluran pipa ke Doridungga. “Ada kucuran anggaran sampai 8,4 miliar rupiah, tapi warga kami selalu sabar meski tetap kesulitan air,” ungkapnya.
Diharapkannya, BPBD Kabupaten Bima dapat membantu menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki. Agar warga tidak perlu jauh untuk mengambil air bersih dengan mengisi bak-bak penampung air. “Air menjadi barang mahal, bahkan warga mengaluarkan biaya lebih banyak untuk mendapatkan air,” terangnya.
Kesulitan air bersih ini, kata dia, sejak Juni lalu. Baru sekali BPBD menyalurkan air bersih.
Mendengar keluhan pemerintah desa, Arief Rahman langsung menghubungi Kepala BPBD Kabupaten Bima, H Sumarsono. Saat itu juga BPBD langsung merespon dan akan menyalurkan air bersih, Senin ini. (Sofiyan)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
