Monta, Bimakini.com.- Bentrok antara kelompok warga kembali terjadi di Kabupaten Bima. Kali ini melibatkan kelompok warga Desa Tolouwi dan
Desa Sondo Kecamatan Monta, Sabtu (28/11/2015) lalu. Seorang pelajar asal Tolouwi, Zulkarnain, terkena panah di bagian dada. Lima rumah warga
Sondo dibakar dan diduga oleh warga Tolouwi.
Bentrok antarkelompok warga diduga berawal tawuran antara siswa asal Sondo dan Tolouwi di SMAN 2 Monta. Pemicunya siswa Sondo berinisial B mengajak duel siswa dari Tolouwi. Namun, saat itu, siswa dari Tolouwi tidak menerima dan lalu pulang mengambil senjata tajam, senpi rakitan, dan mengajak rekannya di kampung. Sampai di lingkungan sekolah, tawuran tidak terhindarkan, sehingga siswa asal Tolouwi bernama Julkarnain terkena anak panah di bagian dada.
Rupanya tawuran antarsiswa di sekolah tidak berakhir sampai di situ.
Warga Tolouwi mendengar anggotanya terkena panah, langsung menyerang
warga Sondo menggunakan panah, tombak, dan bom molotov.
Satu unit sepeda motor yang diduga milik pelaku dirusak. Rumah korban yang dibakar adalah milik Umar, Aminah, Suhada, Asikin, dan Sari. katanya.
Warga Sondo, Wawan, mengaku saat diserang suasana dalam
keadaan sepi, sehingga warga Tolouwi leluasa membakar lima rumah panggung di RT 01 dan RT 08 itu. Warga setempat melibat kobaran api langsung berhamburan. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam penyerangan itu. Namun, masyarakat Tolouwi duakali menyerang.
Saat diserang, katanya, warga Sondo memberikan perlawanan melaui serangan balik. Untungnya aparat Kepolisian dan Brimob cepat tiba di lokasi da memukul mundur warga tolouwi dan Tolotangga sudah bergabung ingin menyerang kembali.
Selain lima rumah dibakar rata dengan tanah, puluhan rumah warga Sondo lainnya rusak akibat lempar batu. Begitu pun pagar SMAN 2 Monta dan PAUD Insan Kamil rusak parah. “Fasilitas pendidikan pun ikut menjadi korban perusakan,” ujarnya.
Aksi penyerangan itu dihadang aparat Kepolisian. Warga yang tidak puas akhirnya menutup jalan menggunakan batu dan kayu besar di desa masing-masing.
Warga desa tetangga seperti Waro bergabung dengan Sondo, begitupun Tolouwi dibantu warga Tolotangga. Merekan hendak saling menyerang.
Namun, Polisi dan Brimob bersenjata lengkap mampu membatalkannya. “Puluhan aparat Kepolisian dan Tentara mengamankan dan mendekati warga kedua desa agar menghentikan pertikaian. Namun, warga masih terus berupaya saling
serang. Warga persenjatai diri menggunakan parang, tombak, dan panah,” katanya.
Kapolres Bima melalui Komisaris Polisi Muslih mengatakan, mendengar laporan ada bentrok antarwarga, anggotanya langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian untuk meredamnya. Untungnya aksi saling serang dalam kelompok yang lebih banyak antarkelompok warga cepat dihadang oleh petugas. Pasukan dari Polisi, Brimob dibantu anggota TNI lebih awal siaga di perbatasan desa setempat.
“Sampai saat ini kondisi antardesa sudah kondusif, semoga bentrok antar warga tidak berlanjut,” harapnya. (BE34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
