
ilustrasi
Kota Bima, Bimakini.com.- “Kita harus prihatin kepada generasi selanjutnya. Sebab, daerah Bima sudah telanjur dicap sebagai daerah penganut faham radikal, pencipta teroris, dan perang kampung. Ini semua ulah kita semua yang tidak memikirkan nasib anak cucu kita. Lantas sampai kapankah hukuman sosial ini ditujukan kepada daerah Bima?”
Kalimat gugatan sekaligus menggugah ini disampaikan Wakil Wali Kota Bima, H A Rahman, SE, saat acara harmonisasi sosial “Meci Angi” yang melibatkan warga Kelurahan Dara dan Kelurahan Tanjung di lapangan Serasuba, Rabu siang.
Acara tersebut bertemakan menyongsong kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat dengan mengedepankan persaudaraan dan kasih-sayang. Acara itu memungkasi berbagai tahapan perdamaian terhadap dua warga yang dilakukan selama ini.
Saat itu, Rahman mengutip kata kasih-sayang dalam tema kegiatan. Menururtnya, kalimat itu terkandung makna luarbiasa yang perlu diimplementasikan bersama agar warga Kota Bima bisa mandiri, aman, dan sejahtera. “Marilah berkasih-sayang, tidak usah bercerai-berai, hanya karena kesalahpahaman kecil,” ajaknya.
Ajakan itu begitu mulia, kata Rahman. Jika saudara dan keluarga di Dara dan Tanjung memaknai secara tulus kata kasih dan sayang, kesalahpahaman kecil dapat segera dicegah. Untuk itu, dia mengajak terus merenungkan dan memraktikan kasih-sayang itu mulai dari diri sendiri, keluarga, tetangga lingkungan dan saudara sesama di Kota Bima. “Kasih-sayang itu biarlah tertanam selamanya di sanubari kita selamanya,” pungkasnya.
Jika tidak, kata Rahman, akan berdampak masyarakat dan generasi selanjutnya. Sebab, Bima sudah telanjur dikatakan daerah konflik, daerah teroris, daerah penganut faham radikalisme. Lantas kemdian, pada akhirnya generasi produk Bima tidak diterima atau ditolak daerah lain, pada saatnya nanti ketika ingin mencari pekerjaan di luar daerah.
“Lalu pertanyaannya, apakah kita ingin produk Bima ditolak daerah lain?,” tanyanya disambut kata ‘tidak’ serentak oleh hadirin.
Untuk itu, Rahman kembali mengajak agar bersatu-padu. Menariknya saat Rahman secara lantang mengucapkan kata ‘Selamat’ yang yang dijawab peserta ‘Pagi’. Lalu ‘Apa kabar’ yang dijawab ‘Luarbiasa’. Lalu terakhir, Rahman meneriakan ‘Kota Bima, yang dijawab peserta ‘Terdepan di NTB’. (BE31)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
