Bima, Bimakini.com.- Kontroversi pembagian los pasar Tente semakin meruncing saja. Pembahasan yang berkali-kali dilakukan, belum menemukan titik temu penyelesaian. Aksi demo saling menyuarakan aspirasi dilakukan. Ketegangan pun kerap terjadi. Bahkan, terakhir pelemparan kaca ruangan Komisi III. Senin (13/6/2016) siang, terjadi kejar-kejaran antara pendukung pembagian los pasar Tente dengan kelompok yang menolaknya di DPRD Kabupaten Bima.
Aksi saat puasa itu terjadi ketika Komisi II akan melanjutkan rapat bersama Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura. Kejadian itu mengagetkan para wakil rakyat, pegawai
setempat, dan pengunjung DPRD. Sebagian menghindar, sebagian lainnya berusaha meredam kedua kubu sampai benar-benar saling adu jotos.
Pantauan Bimakini.com, sebelumnya sejumlah mahasiswa dan warga mewakili pedagang pasar Tente hadir di DPRD Kabupaten Bima. Mereka ingin memastikan rekomendasi yang diterbitkan oleh Komisi II sebelumnya, benar-benar telah disampaikan kepada eksekutif.
Sekitar satu jam kemudian, sejumlah pedagang yang mendapatkan los pasar Tente pun tiba di gedung wakil rakyat itu. Kubu yang pro-putusan panitia pembagian
los pasar ini juga mencari kepastian terhadap janji Komisi II mengenai rekomendasi soal penerbitan SIM T kepada eksekutif.
Awalnya tidak ada saling gesekan antara dua kubu, posisinya saling berjauhan. Kubu kontra pembagian los pasar memilih duduk di dekat ruang Ketua DPRD sambil menunggu hasil pembahasan rapat pimpinan. Kubu yang pro memilih duduk di depan ruangan Komisi II.
Namun, entah bagaimana kemudian tiba-tiba terdengar suara teriakan ada provokator dari belakang ruang komisi DPRD. Sejurus kemudian terlihat sejumlah orang berlarian mengejar dua orang diduga kontra pembagian los pasar.
Namun, tidak sampai jauh, kemudian rekan-rekan dari dua orang dikejar itu berbalik mendatangi orang-orang mengejar. Saat ditanyakan alasan pengejaran, sempat sampai terjadi bentrokan antardua kubu. Namun, berhasil diredam oleh sejumlah orang dan Sat Pol PP di lokasi. Akhirnya, dua kubu memilih tidak melanjutkan cekcok, kemudian kembali memilih diam di posisi masing-masing.
Informasi berhasil dihimpunn Bimakini.com, kedatangan warga kontra pembagian los pasar lantaran mengetahui ada rekomendasi yang diterbitkan. Ternyata, belum ditandatangani oleh Ketua DPRD untuk disampaikan kepada eksekutif.
Usai dipisahkan, pedagang pro pembagian los pasar Tente bertemu jajaran Komisi II. Mereka menyampaikan agar persoalan ini segera diselesaikan agar tidak muncul masalah seperti yang baru saja terjadi.
Di depan Ketua Komisi II, Ir Suryadin, perwakilan pedagang, Ibrahim, memberikan pula solusi agar pemerintah membangun lagi los pasar baru sesuai jumlah warga belum mendapatkannya. Menurutnya, itu satu-satunya solusi agar jangan muncul persoalan lain.
Ketua Komisi II, Ir Suryadin, yang dikonfirmasi belum dapat memberikan penjelasan panjang. Namun, membantah pemberitaan sebelumnya bahwa Komisi II telah mengeluarkan rekomendasi.
Alasannya, tiga rekomendasi itu batal karena rapat jajaran Komisi II saat itu akhirnya tidak kourum. Lalu dibatalkan, hasil telaah dan rekomednasi baru sudah disampaikan lagi ke pimpinan DPRD.
“Untuk telaah rekomendasi baru itu tanyakan ke Ketua DPRD saja yang tahu, karena pimpinanlah yang menyetujui atau tidak,” terangnya.
Benar saja, sejumlah anggota Komisi II dan unsur pimpinan DPRD kemudian menggelar rapat tertutup dan hingga pukul 14.30 WITA belum ada keputusan. Hingga berita ini ditulis, warga kontra pembagian pasar Tente masih menunggu putusan akhir terhadap persoalan itu. (BE32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.