Dompu, Bimakini.com.- Putarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sosial dan kebangsaan, berpotensi menimbulkan disharmoni. Bahkan pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur agama dan budaya lokal bangsa Indonesia mulai kehilangan ruh.
Padahal, kata Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dompu, Firman, Pancasila sebelumnya menjadi perekat kuat kemajemukan bangsa, baik agama, suku, etnis dan lainnya. “Kita terbingkai dalam falsafah bhineka tunggal ika, namun kini terkesan kita mulai tercerai berai,” ujarnya.
Untuk itu, kata Firman, HMI Cabang Dompu mencoba untuk menggagas kembali Diskusi Kebangsaan, bagaimana nilai-nilai pancasila dapat menjadi cermin kepribadian bangsa. Tujuannya, menciptakan harmoni kehidupan sosial kebangsaan.
Apalagi, kata Firman, belakangan muncul banyak gerakan-gerakan yang berpotensi menciptakan disharmoni, seperti konflik sosial, radikalisme, terorisme dan komunisme. Semua ini perlu diwaspadai bersama. “Jika tidak, menjadi ancaman serius bagi keutuhan NKRI,” ujarnya.
Diskusi ini, kata dia, akan menghadirkan sejumlah Narasumber, diantaranya Kesbangpoldagri, FKUB dan DPD KNPI Kabupaten Dompu. Persepektif pemuda penting untuk melihat kacamata tentang Indonesia kekinian. “Kita tahu Dompu masih lekat dengan masalah tersebut, sehingga ini harus menjadi kegelisahan bersama,” ungkapnya.
Diskusi dengan tema “Merajut Nilai-Nilai Pancasila dalam Menciptakan Harmoni Kehidupan Bangsa; Upaya Menangkal Paham Radikalisme, Terorisme dan Komunisme” dirangkai dengan buka bersama, Rabu (22/6/2016) di Gedung Pemuda KNPI Dompu. (BE.22)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.