Dompu, Bimakini.com.- Pemuda diharapkan meningkatkan wawasan kebangsaan, juga sebagai elemen menjaga harmoni kehidupan bangsa. Saat ini, banyak yang bisa memengaruhi cara berfikir dan bertindak pemuda. Hal itu, disampaikan Asisten II Setda Dompu, Ir. Ruslan, saat acara Dialog Kebangsaan yang digelar HMI Cabang Dompu, Rabu (22/6/2016) sore.
Dialog dengan tema “Merajut nilai-nilai pancasila dalam menciptakan Harmoni Kehidupan Bang; Upaya Menangkal Paham radikalisme, Terorisme dan Komunisme” dinilai sangat tepat, karena bukan menjadi rahasia umum lagi. Tema tersebut sudah menjadi perbincangan publik.
“Saya mengharapkan kepada kita semua, terutama bagi generasi muda, untuk dapat memahami arti sebuah demokrasi dalam menyikapi pemahaman-pemahaman yang berkaitan dengan ideologi, serta pemahaman wawasan kebangsaan dalam upaya mengawal keutuhan bangsa dan negara tercinta kita ini,” pesannya.
Ketua DPD KNPI Dompu, Putra Taufan mengatakan keberagaman agama, suku dan etnis merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Tantangan, karena bila tidak dikelola dan ditengani dengan baik, maka dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. “Sebagai peluang, keberagaman agama, suku dan etnis bila diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan negara Indonesua,” ujarnya.
Untuk itu, kata dia, ada beberapa peran yang dapat dimainkan pemuda, yakni mewariskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi dibawahnya. Membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan pancasila. “Memperkuat jati diri sebagai sebuah bangsa, Menguatkan nilai etnik dan nasionalisme generasi muda dan mengambil peran dalam mengentaskan kemiskinan dan pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpoldagri Kabupaten Dompu, Drs. H. Chaerul Nasa mengakui jika kondisi saat ini memprihatinkan. Yakni, rentannya perpecahan, baik konflik horizontal dan konflik kepentingan. “Oleh karena itu, perlu adanya upaya memantapkan kembali wawasan kebangsaan Indonesia. Pancasila seolah tidak lagi bermakna akibat adanya kemerosotan moral. Watak, mental dan perilaku hidup masyarakat dan bangsa terutaa pada generasi muda. Untuk itu perlu adanya upaya untuk memantapkan lagi wawasan kebangsaan Indonesia,” terangnya.
Dikatakannya, wawasan kebangsaan perlu dipahami oleh seluruh lapisan bangsa, bukan hanya oleh kelompok tertentu saja. Fenomena yang muncul adalah isu-isu global yang memuat nilai-nilai universal dan mengungguli nilai-nilai nasional.
Dikatakannya, apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan pancasila sebagai ideologi kebangsaan dalam mengatasi berkembangnya paham radikalisme, terorisme dan komunisme bagi NKRI? “Pertama, membangun karakter bangsa, cinta tanah air dan bela negara. Menumbuhkan semangat gotong royong dan musyawarah mufakat. Bekerja sungguh-sungguh dengan keikhlasan dan kejujuran. Menjadi tokoh dan contoh dilingkungan. Jangan mudah terpengaruh budaya asing dan arus globalisasi. Berfikir jernih, bijak, namun kritis melihat hal-hal yang aneh,” ujarnya.
Wakil Ketua FKUB Kabupaten Dompu, Muhammad Alimuddin, S.Ag, mengatakan Islam sebagai obor perdamaian, mampu merangkul seluruh elemen, agama untuk menciptakan kedamaian. Manusia diciptakan bersuku dan berbangsa untuk saling mengenal. “Kita menyesalkan jika timbul saling konflik antar umat,” ujarnya. (BE.24)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
