Bima, Bimakini.com.- Atap ruangan keterampilan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kecamatan Monta ambruk pada Jumat (05/08/2016) saat kegiatan belajar-mengajar (KBM) berlangsung itu. Untungnya tidak ada korban jiwa.
Kayu atap ruangan yang dibangun tahun 1984 itu rubuh termakan usia. Tidak mampu menahan beban berat.
Kepala Sekolah melalui Wakasek Humas SMPN 1 Monta, Lusin, SPdI, membeberkan atap ruangan itu rubuh pada Jumat (05/08) pukul 09.15 WITA saat KBM dan tidak ada korban jiwa.
“Untungnya saat itu tidak ada siswa maupun guru menggunakan ruangan keterampilan itu, sehingga tidak ada korban jiwa saat atap ruangan rubuh,” jelasnya Sabtu (06/08/2016) di Monta.
Selain dijadikan ruang keterampilan, juga tempat rapat Dewan Guru. Atap tidak mampu menahan berat sehingga tembok belakangnya sudah retak dan nyaris ikutan rubuh.
“Kondisinya sudah cukup lama dan kayunya tidak mampu lagi menahan beban berat genteng, begitupun temboknya sudah retak dan hampir ikutan rubuh,” jelasnya.
Diakuinya, bangunan itu sama sekali tidak ada perbaikan maupun renovasi. Hanya pengembangan proyek lain untuk pemasangan keramik dan lainnya. “Belum ada renovasi sejak dibangun tahun 1984 itu, kami hanya memasang kramik dan pengecatan hasil pengembangan proyek lain,” ujarnya.
Diakuinya, saat itu guru dan siswa sedang mengikuti KBM, mereka kaget dan keluar kelas, karena menduga terjadi gempa bumi yang mengguncang bangunan sekolah. “Setelah dicek ternyata atap bangunan ruang keterampulan yang rubuh, bukan gempa bumi,” katanya.
Setelah kejadian, puing bangunan dan patahan kayu masih menimbun meja maupun kursi. Sisanya dievakuasi keluar ruangan. “Meja dan kursi masih dibiarkan tertimpa puing kayu dan genteng atap bangunan yang rubuh,” katanya.
Bangunan yang rubuh itu sangat dibutuhkan, ruangan itu juga dijadikan tempat rapat Dewan Guru. Pihaknya berharap ada perhatian Pemerintah Daerah untuk pembangunan kembali.
“Tentu kami harapkan ada bantuan pemerintah agar bisa dibangun kembali atap bangunan sekolah,” katanya. (BE34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.