Kota Bima, Bimakini.com.- Saat ini, kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar yaitu yang berkaitan dengan masalah sosial dan masalah kebangsaan. Masalah sosial meliputi penggunaan narkotika dan obat terlarang; pergaulan bebas yang bahkan berujung pada aborsi; perkelahian, tawuran dan kekerasan, serta kriminalitas remaja. Hal itu disampaikan Wali Kota Bima, HM. Qurais H. Abidin, saat melepas peserta Jambore ke-X Kota Bima, Rabu (10/8/2016).
Sedangkan masalah kebangsaan, kata Qurais, meliputi solidaritas sosial rendah, semangat kebangsaan rendah, semangat bela negara rendah, juga semangat persatuan dan kesatuan rendah. Hampir setiap hari media massa memberitakan gambaran kaum muda yang sering terlibat tawuran, pengrusakan fasilitas umum, juga rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua dan para guru.
“Disinilah pentingnya peranan gerakan pramuka yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk kaum muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan, dan meningkatkan keterampilan. Gerakan pramuka sebagai lembaga pendidikan non-formal akan melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga, dan pendidikan formal di sekolah”, jelas Walikota Bima di Aula Pemkot Bima.
Diharapkannya pula, ajang Jamnas ini dimanfaatkan sebagai media untuk menimba pengalaman dan memperluas wawasan serta mencari teman sebanyak-banyaknya. Dalam jambore nasional nanti, para peserta akan bertemu dengan perwakilan dari 412 kabupaten dan 93 kota dari Seluruh Indonesia. Banyak sekali hal yang bisa dipelajari dari berbagai daerah dan budaya yang berbeda.
“Ini akan menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat, dan akan terus membekas hingga kelak kalian dewasa. Maka manfaatkanlah dan nikmatilah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Bersenang-senanglah, tapi ingat selalu untuk tetap menumbuhkan nilai-nilai gerakan kepramukaan, yaitu kebersamaan, tolong-menolong, dan mempelajari berbagai keterampilan”, pesan Qurais. (BE.25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.