Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Usia 1,2 Tahun, Muslim belum Bisa Duduk

Muslim saat digendong ibunya.

Muslim saat digendong ibunya.

Kota Bima, Bimakini.com.- Bocah  Muslim (1,2 tahun) warga Lingkungan Oi Mbo Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, saat ini menanggung beban berat dalam hidupnya. Anak kedua buah hati pasangan Mansyur-Sri Wahyu itu mengalami gangguan saraf.

Seperti apa? Dalam kondisi normal seperti kebanyakan bocah, usia seperti itu sudah ada yang bisa berjalan, Tetapi, Muslim  berbeda. Belum bisa duduk,  apalagi berdiri. Kepalanya sulit ditegakkan. Bentuk kepala kecil pada sebagian atasnya.

Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Bima, Lily Marfuatun, SH, MH, menjenguk Muslim  akhir pekan lalu. Melihat dari dekat kondisinya. Kondisi terakhirnya, perkembangannya tidak seperti bocah kebanyakan. Matanya tidak merespons cahaya. Praktis, hari-hari yang  dilalui Muslim hanya berbaring saja.

Kata Lily, menurut pengakuan ibunya, sejak usia tiga hari, Muslim selalu menangis sepanjang malam. Karena kuatir, saat usia sebulan sempat dirawat di Rumah Sakit. Namun, baru semalam  pulang, karena bayinya terus-menerus menangis. “Hanya semalam di Rumah Sakit,” katanya melalui email, kemarin, mengutip Sri Rahayu.

Masih menurut pengakuan Ibu Muslim, seperti dikutip Lily, bayi itu belum pernah di-Rontgen. Dokter   menyarankan terapi, tetapi sampai saat ini belum ada perubahan berarti.

Menurut Lily, kondisi keluarga Mansyur-Sri Wahyu memerlukan bantuan pihak lain untuk perawatan anaknya itu. Seperti diakui ibunya,  pernah dibantu oleh pejabat Pemkot Bima dan saat itu diberikan bantuan dana.

“Kita harus mencari upaya untuk membantunya. Kita rencanakan koordinasi dengan pihak Pusat Kesehatan Masyarakat setempat, bagaimana tindaklanjut untuk perawatan Muslim,” katanya.

Pekan depan, diakuinya, akan lembaga  dari luar daerah yang akan berkunjung ke Bima. Kunjungan itu meski untuk menjenguk Wildan,  bocah yang mengalami hydrochephalus, akan dicoba dimediasi agar juga bisa melihat dari dekat kondisi Muslim.

Mansyur sehari-hari  memetik air pohon lontar (oi tua), sedangkan Sri Wahyu sebagai ibu rumah-tangga, sambil membantu suami menjual oi tua. (BK22)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait