Mataram, Bimakini.- Setelah sebelumnya Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Bima menemui jalan buntu (deadlock), karena mandat ganda. Kini Partai beringin ini diterpa prahara baru. Hal itu berawal dari adanya undangan palsu.
Pengurus DPD Golkar Kota Bima, Al Imran, SH membenarkan adanya undangan kelanjutan Musda yang sebelumnya deadlock. Undangan itu ditujukan pada PK, organisasi sayap dan lainnya.
“Undangan ini ditandatangi langsung oleh Ketua DPD I dan setelah kami datang ke Mataram untuk klarifikasi, ternyata tidak pernah menandatangani surat undangan Musda,” ujarnya pada Bimakini via HP, Kamis (22/9/2016).
Kata Al Imran, undangan Musda itu dikirim lewat PO Bus Langsung Indah oleh oknum pengurus DPD I. Beredarnya undangan itu memunculkan persoalan baru. “Ada oknum yang membuat undangan dengan memalsukan tandatangan Ketua DPD I,” ujarnya.
Oknum yang melakukan itu kata dia, sudah mengakui dan akan melaporkannya ke Polisi. Selain itu akan melaporkan ke DPP agar yang bersangkutan dipecat. “Ini sama halnya membuat konflik diinternal Golkar,” kesalnya.
Dikatakannya, saat ini bersama sejumlah pengurus Golkar Kota Bima memertanyakan keabsahan undangan. Saat Bimakini dihubungi, terdengar suara riuh.
Isi surat yang beredar Perihal undangan sebagai peserta Musda III Partai Golkar Kota Bima. Surat itu tertanggal 19 September 2016 yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris DPD I NTB. Namun, diduga tantangan dipalsukan oleh oknum internal Golkar. (BK25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.