Kota Bima, Bimakini.- Seks bebas sebelum menikah, sepertinya dianggap trend dan hal lumrah. Padahal, dari berbagai sudut pandang, tingkah pola kebablasan itu sangat bertentangan dan dilarang.
Hal itu diingatkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Surya Candra Surapaty, MPH, PhD, saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-21 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat di alun-alun Serasuba, kemarin.
“Coba Anda bayangkan, betapa kecewanya pasangan kalau tahu pasangannya sudah tidak suci lagi. Belum lagi dari sisi kesehatan berdampak buruk hingga terjangkit HID atau AIDS,” katanya.
“Jangan seks bebas sebelum menikah. Tidak baik bagi masa depan dan kesehatan, lebih-lebih agama,”
Imbauan itu disampaikan di depan ribuan kader, Penyuluh KB, Wakil Gubernur NTB dan Kepala daerah se-NTB.
Dikatakannya, era keterbukaan informasi yang mewabah hingga ke pelosok dan tidak terbatas umur berpengaruh terhadap budaya, trend, dan gaya hidup masyarakat kekinian, khususnya generasi muda. Pengaruh buruk yang paling mengemuka adalah mengonsumsi Narkoba dan pergaulan hidup bebas, yang di dalamnya ada seks bebas. “Tidak mudah menetralisir kondisi yang terjadi sekarang,” katanya.
Untuk meminimalisasi tindak pergaulan bebas dalam penggunaan Narkoba hingga seks bebas, kata dia, membutuhkan waktu dan kepedulian semua pihak, terutama orang tua sebagai satu- kesatuan keluarga.
Dia berharap kondisi ini sedikit demi sedikit dapat diminimalisasi Sesuai program BKKBN, masa depan generasi, maka kaum muda itulah yang merencanakannya. (BK28)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.