Bima, Bimakini.- Ratusan warga Singapura terdeteksi positif diserang virus Zika. Fakta itu direspons cepat oleh pemerintah Indonesia dan mulai siaga masuknya virus mematikan tersebut.
Kementerian Kesehatan pun sudah mengimbau pada seluruh Pemerintah Kota dan Kabupaten agar mewaspadainya. Termasuk di Kota dan Kabupaten Bima.
Walaupun belum ada warga yang terdeteksi, sesuai surat dari Pemerintah Provinsi NTB, jajaran kesehatan intensif mengawasi dan melaporkan perkembangan penyakit akibat virus tersebut.
Seperti disampaikan Kepala Dikes Kabupaten Bima, Drs H Hefdin Umar, Apt, yang dikonfirmasi Kamis (02/09). Dia mengaku aat ini di wilayah Kabupaten Bima belum ada informasi adanya penyebaran virus Zika. Hanya saja memang adanya di negara tetangga.
Diakuinya, memang ada informasi terakhir ada satu yang positif, yaitu satu daerah di pulau Jawa. “Belum ada di Bima,” katanya di Dikes.
Untuk mengantipasti masuknya virus itu, sudah ada imbauan dari provinsi dan ada pula koordinasi dari lintas sektor. Dikes i sudah melakukan koordinasi dengan tempat pelayanan kesehatan agar memantau dan mengawasi.
Begitu pun diakui Sekretaris Dikes Kota Bima, Ahmad, SSos. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan seluruh tempat pelayanan kesehatan, terutama Puskesmas sebagai ujung tombak. Pada setiap tempat pelayanan kesehatan agar mengawasi gejala virus zika.
“Ini intensif dilakukan langsung oleh para petugas kesehatan, pengawasan, dan pemantauan penting dilakukan sehingga cepat dideteksi dini,” katanya.
Apalagi, kata dia, gejala masyarakat terjangkit virus Zika hampir sama dengan flu burung dan beberapa virus lainnya. Yakni demam tinggi sampai kemudian hilang kesadaran. “Namun virus Zika ini lebih mematikan dari flu burung, untuk itu jadi atensi semua negara,” ingatnya.
Untuk pengawasan di pintu masuk seperti pelabuhan dan Bandara, diakuinya, sudah ada petugas setempat. Walaupun demikian koordinasi tetap dilakukan. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.