Bima, Bimakini.- Oknum guru yang menyegel dua ruangan SDN Inpres Talabiu Kecamatan Woha adalah Burhan AB.
Penyegelan ini, menurut Burhan, sebagai bentuk protes guru dan Komite disekolah setempat, akibat munculnya Surat Perintah Tugas dari Dinas Dikpora Kabupaten Bima, soal jabatan Plt yang baru atas nama Muhammad Nur, SPd.
“Sama sekali kami di sekolah tidak pernah dikoordinasi oleh Dinas dan KUPT, soal adanya Plt kepala sekolah SDN Inpres Talabiu yang baru, tiba-tiba saja PLT yang baru langsung masuk sekolah hari ini,” jelas Burhan AB kepada Bimakini, Rrabu (14/9/2016). (Baca: Ruang Kasek dan Guru Inpres Talabiu Disegel)
Kata Burhan, tidak terima Plt. baru ini. Pasalnya, kehadiran Plt. atas dasar surat perintah tugas itu menambah satu lagi kepala sekolah. “Lantas siapakah sebenarnya kepala SDN Inpres Talabiu ini. Kalau ada Plt kepala sekolah yang baru, wajib hukumnya mencabut SK Plt yang dulu dan memberitahikan jauh hari, itu prosedur yang benar,” terang dia.
Dia binggung, Plt Kepala sekolah Junaidin, S.Pd, M.Pd sejak September 2015 itu menjadi apa. Sementara sampai saat ini masih dianggap sebagai kepala dan stanby di sekolah.
Dikatakannya, jJika ada informasi yang datang untuk diberhentikan atau sudah dicabut SK-nya, pasti mundur dengan sendirinya. “Tidak pernah diberitahu soal SK itu, meski tembusannya ada untuk sekolah, tapi pihak sekolah tidak pernah tahu, bahkan SK yang difotokopi itu ditunjukan seorang guru bernama Jainudin, S.Pd,” katanya.
Dia mengakui, penolakan Plt yang baru ini bukan tampa sebab. Pasalnya sembilan guru PNS serta honorer dan sukarela, sangat mendukung Plt kepala sekolah yang lama bernama Junaidin, S.Pd, M.Pd. “Guru dan tokoh masyarakat Desa Talabiu sangat mendukung Plt yang lama untuk menjadi kepsek definitifkan,” terangnya.
Di luar halaman sekolah, Plt kepsek SDN Inpres Talabiu Junaidin, S.Pd, M.Pd, mengaku kaget setelah diberitahu oleh guru, bahwa ada kepala sekolah baru. Sementara sampai saat ini belum menerima kabar bahwa SK nya dicabut atau mendapatkan perintah sudah duberhentikan menjadi Plt.,
“Saya tetap berprinsip sebagai PLT SDN Inpres Talabiu, terkait dengan SK baru, saya sama sekali tidak mengetahui, sampai saat ini belum ada tembusan disampaikan ke sekolah bahkan, baru hari ini dirinya mengetahui karena dikasih tahu oleh guru saya,” jelasnya.
Dia menegaskan, tidak ada dualisme kepemimpinan di sekolah ini. SK atas nama Junaidin,SPD, MPd belum ditarik kembali dan berhak menjabat sebagai kepsek sampai ada putusan ditarik kembali. “Tidak ada dua kepala sekolah, yang ada hanya saya,” pungkasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.