Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Jalur Dinilai Asyik, Sejumlah Peserta Jatuh Bangun

Jalur Niu.

Jalur Niu.

Kota Bima, Bimakini.- Fun Trabas yang dilaksanakan oleh Home Motor Trail (HMQ) Adventure, Sabtu (10/9/2016) dinilai oleh peserta mengasyikkan. Namun tidak sedikit peserta yang mengalami masalah di jalur. Mulai dari motor rusak, hingga jatuh terguling.

Jalan tanah yang cukup lebar, memacu semangat peserta untuk lebih memaju kendaraannya. Tidak jarang terlihat saling mendahului. Kencangnya tarikan gas, membuat kerja roda ekstra, sehingga bebatuan pun berterbangan.

Pantauan Bimakini yang ikut dalam trabas tersebut, terkadang peserta dibelakang terkena kerikil yang terbang akibat gesekan roda dengan tanah. Debu berterbangan, seperti kabut tebal yang menghalangi jarak pandang.

Banyaknya jalur lebar, membuat peserta leluasa untuk terus memacu kendaraannya. Namun, perlu menuntut kehati-hatian. Karena tidak sedikit jatuh dengan motornya.

Motor peserta yang bermasalah di jalur.

Motor peserta yang bermasalah di jalur.

Namun, dijalur pertama masuk di lingkungan Niu, sudah terjadi antrian yang panjang. Apalagi jalur menanjak. Sebagian peserta akhirnya mengambil jalur bawah, karena tidak ingin lama menunggu. Di jalur pertama Niu, beberapa peserta juga mengalami masalah kendaraan. Seperti Nickry Rusdi, mengaku sempat mengalami kendala motor di jalur menanjak Niu.

Bimakini juga mendapati peserta di jalur bawah Niu yang motornya macet. Disini juga ada rasa solidaritas peserta. Membantu yang mengalami masalah. Ada yang segera bisa teratasi, namun ada juga yang butuh penanganan lama.

Di jalur ke arah Niu, terlihat Wakil Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE sedang beristirahat bersama Kabag Humas dan Protokol, dan anggota HMQ lainnya. Tidak berapa lama datang sejumlah pejabat, seperti Dr. Syamsuddin, Drs. H. Sukri, MSi, Drs. H. Muhiddin dan lainnya.

Kepada Bimakini, Wakil Wali Kota Bima mengaku masih ingin terus melanjutkan perjalanan. “Saya juga tidak kalah kok dengan yang muda-muda,” kelekarnya.

76Cukup istirahat, perjalanan dilanjutkan. Jalur yang dilewati masih tanah. Sejumlah peserta lain menyusul, kecepatan yang tinggi membuat debu makin berterbangan. Jarak pandang cukup terbatas, hanya lima meter.

Di tanjakan Nitu, peserta terlihat antri. Sebuah spanduk kecil dibuat panitia. Jika tidak cukup nyali, mencari jalur lain. Panitia memang selalu menyiapkan opsi bagi peserta, jalur utama dan jalur sehat. Di Tanjakan Nitu, banyak peserta yang jatuh dengan motornya. Bahkan, sampai menabrak tebing, sehingga bagian bodi motor rusak.

Sejumlah anggota Polisi juga mengikuti jalur utama HMQ, namun ada juga yang terjatuh. Namun bangun dan lari lagi.

Di jalur Oi Foo menuju Ntonggu, jalur setapak. Meski pun tidak terlalu menurun, namun beberapa peserta jatuh. “Sudah lemes,” kata Agung yang sempat terjatuh.

Ada juga yang kanvas rem motornya habis, seperti Imam peserta Kota Bima, sehingga harus mengambil jalur alternatif.

Jalur Ntonggu menuju Kaowa Lambitu juga tidak kalah tantangannya. Apalagi menanjak dengan bebatuan. Salah seorang peserta perempuan, Dian dari Klub Treco sempat terjatuh. Menggunakan motor metik dengan ban trail tidak mampu mengatasi jalur. Ban motornya tidak bisa mencengkram kuat tanah, akibatnya melorot dan terjatuh ditimpa motor.

Perempuan yang selalu mengikuti event ini tidak kapok. Tetap melanjutkan perjalanan. Namun, lagi-lagi kondisi ban motornya tidak memungkinkan, sehingga disarankan untuk turun dan mengambil jalur alternatif panitia.

peserta yang istirahat di jalur.

peserta yang istirahat di jalur.

Menuju Kaowa-Lambitu ada “Jalur Janda Bikin Gregetan”. Jalurnya tanah dan menanjak, kemiringannya pun cukup menguji adrenalin. Beberapa peserta macet ditengah tanjakan. Ada juga yang terjatuh ke bawah sekitar dua meter. Beruntung tidak ditimpa oleh motornya, karena melaju terlalu pinggir. Di lokasi itu ada alat berat yang sedang mengeruk tanah, untuk membuat jalan baru, melingkar, sehingga tidak terlalu menanjak.

Di jalur janda ini, tidak hanya korban jatuh, namun juga kendaraan rusak. Ada dua motor modifikasi bebek mengalami masalah mesin. Satu sempat ditarik hingga ke ujung tanjakan. Apalagi tanjakannya berkelok. Motor yang Bimakini gunakan menarik kendaraan yang rusak pun sempat jatuh, karena kehilangan keseimbangan. Tali diikatkan pada dua motor, agar bisa melewati Tanjakan Janda.

Selesai jalur tanjakan janda, lebih mudah. Melewati Kaowa dan turun ke Lampe, menuju Nungga dan istirahat makan di Toloweri. Peserta selanjutnya menuju Kabanta dan masuk sunga Ntobo. Meski debit air tidak terlalu besar, namun tidak sedikit peserta yang jatuh di sungai. Warga terlihat ramai menonton.

Peserta selanjutnya menuju tanjakan Ntobo ke Ndano Nae. Tipe jalurnya “Speed”. Karena jalannya yang lebar, sehingga peserta “gasss pooolll”. Setelah keluar dari perkampungan Ndano Nae melewati jalur setapak dan berbatu. Dibutuhkan kehati-hatian, jika tidak bisa tumbang dengan motor.

Peserta yang lolos melewati jalur Ndano Nae – Kole selanjutnya menuju Ujung Kalate- Nipa ke Kolo. Jalannya lebar, namun berdebu. Tiba di Kolo melewati jalur aspal dan kembali ke Lawata.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Nukrah mengaku tiba di finish sekitar pukul 12.00 Wita. duta partai Demokrat ini mengaku jalurnya cukup mengasyikkan. Baginya sudah terbiasa dengan jalur yang lebih menantang.

Sementara itu, Wali Kota Bima, HM. Qurais H. Abidin sebelum pelepasan peserta mengatakan, olahraga trabas ini tidak hanya untuk melatih adrenalin. Namun setelah menggunakan motor trail  membantunya untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya wilayah Kota Bima. Karena ada daerah yang medannya hanya bisa ditempuh dengan trail. Kini jalur yang aksesnya sulit, sudah dilebarkan, sehingga memudahkan mobilitas warga. (BK.25)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

SAYA bukan orang partai. Saya juga tidak partisan. Sikap itu saya ambil, sejak saya menjadi wartawan. Itu sudah lama sekali, sejak 1992. Pun hingga...

CATATAN KHAS KMA

SEPERTI biasa, Ahad saya kerap mengikuti jalan pagi bersama Sahabat HMQ di bukit Jatiwangi. Keliling bukit dengan udara segar, pastilah sehat bagi kesehatan. Begitu...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Promosi Destinasi Wisata terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Dalam waktu dekat akan menggelar event trabas selama...

Olahraga & Kesehatan

Bima, Bimakini.- Kapolres Bima AKBP Bagus S. Wibowo, bersama komunitas trail Bima melalukan penutupan jalur Latber Komunitas Trail Bima,   Ahad (1/9). Pada moment tersebut,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Menyambut HUT ke-74 RI tahun 2019, Polres Bima mengadakan Latihan Bersama (Latber) Komunitas Trail One Day, Ahad (18/8). Wakil Bupati Bima Drs....