Bima, Bimakini.- Kasus Narkoba dan penggunaan pil Tramadol akhir-akhir ini marak. Kepala Desa Donggobolo Kecamatan Woha, Tolhab, SSos, pun mereaksinya melalui imbauan, khususnya kepada generasi muda. Dia meminta agar tidak menjadikan Narkoba dan Tramadol sebagai ‘teman’.
Pesan ini kerap disampaikan pada acara Mbolo Weki maupun bersama masyarakat. Kades kuatir warganya terjerumus dan bergantung pada barang itu.
Seperti yang disampaikannya saat acara Mbolo Weki di desa setempat, Sabtu (17/09/2016). Tramadol dan Narkoba setiap hari dikabarkan di media massa lokal. Sejumlah pelaku, pengedar maupun kurir ditangkap. Bahkan, juga banyak menjadi korban karena mengonsumsinya.
Namun, hingga kini, warga Donggobolo tergolong warga yang kuatir akan dampak obat dimaksud,
“Banyak penangkapan pelaku Narkoba dan Tramadol belakangan ini, bahkan banyak juga menjadi korban. Saya minta kepada warga khususnya pemuda agar tidak mengenal Tramadol dan Narkoba,” ajaknya.
Mengenai banyaknya warga yang ditangkap, Kades sangat mengharapkan warga terutama pemuda lebih jeli mengenal teman bergaul. Masalahnya, pada teman itulah perbuatan negatif itu bersumber.
“Kalau ada yang kedapatan mengonsumsi Narkoba dan Tramadol, tentu ini tidak bisa ditoleransi. Hendaknya masalah Narkoba dan Tramadol ini bisa menjadi perhatian serius bagi seluruh aparatur pemerintahan desa lainnya,” katanya.
Dia menyampaikan, banyak dampak yang ditimbulkan bagi setiap pelaku pengguna Narkoba dan Tramadol. Apalagi jika pengguna atau pemakai tersebut adalah warga. Selain menimbulkan citra buruk, juga memalukan bagi keluarga dan masyarakat Donggobolo.
“Saya akan terus berupaya membina dan memberi motivasi seluruh aparatur pemerintah desa, terutama pemuda,” katanya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
