Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Muscab PPP Digelar, Ini Pesan Pengurus DPW

Suasana Muscab PPP Kabupaten Bima.

Suasana Muscab PPP Kabupaten Bima.

Bima, Bimakini.-  Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bima kubu Djan Faridz, dilaksanakan Sabtu (10/09) lalu di Sekretariat PPP, Desa Donggobolo Kecamatan Woha. Dalam Muscab ke-VII ini hadir sedikitnya 200 tamu undangan, mulai dari pimpinan dan anggota DPW Provinsi NTB, kader dan unsur ranting serta masyarakat setempat.
Ketua DPC PPP Kabupaten Bima, Ir Rajiman H Idrus, MSi, menjelaskan, terlaksananya Muscab ke-VII ini karena instruksi langsung pimpinan wilayah NTB, mengharapkan seluruh DPC Kabupaten dan Kota segera melaksanakannya.
“Berdasarkan rapat pembentukan panitia Muscab pada 17 agustus 2016 lalu, diputuskan pelaksanakan Muscab pada hari ini,” jelasnya.

Baca juga: Aklamasi, Rajiman Pimpin lagi PPP Kabupaten Bima

Mantan anggota DPRD Kabupaten Bima Dapil Woha ini mengatakan, Muscab ini untuk konsolidasi untuk kemenangan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden akan datang. “Secara ihlas kita harus membangun partai ini menjadi lebih besar agar setiap momentum, kita bisa tampil menyukseskan pemilihan dan menjadi pemenang,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, Rajiman mengakui PPP sedang bergejolak karena dua kepengurusan partai. Namun, perlu diketahui, kubu Djan Faridz-lah yang selalu menang pada semua tingkatan. Mulai tingkatan banding, kasasi, bahkan dibenarkan dengan putusan 601. “PPP Djan Faridz menang berdasarkan kebijakan hukum, bukan kebijakan politik dan telah ada keputusan inkrah dari Mahkamah Agung,” tegasnya.
Katanya, kepengurusan PPP inilah yang sudah ada putusan inkrah resmi dari MA, karena ketidakadilan pemerintah yang tidak mengharapkan partai Islam besar. Maka pemerintah memutuskan dan mengeluarkan keputusan SK kubu yang kalah berdasarkan kebijakan politik.
“Pemerintah tidak mengharapkan PPP besar di negara ini, sehingga muncul ketidaknetralan pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM mengeluarkan keputusan berdasarkan pertimbangan politik,” sorotnya.
Dia menyarankan, Muscab tahun ini agar bisa melihat figur dan sosok yang bisa membawa partai ini menjadi partai besar, bukan memilih ketua yang otoriter tanpa mengambil ketuputan berdasarkan keputusan bersama anggota.
“Masa depan partai ada di tangan para kader dan masing – masing PAC, partai ini membutuhkan kebersamaan dan solidaritas kita dalam kondisi dan suasana seperti ini. Insya Allah tidak lama lagi kita mendapat kemenangan, karena ada informasi baik yang kita peroleh,” katanya.
Pimpinan Wilayah PPP, Muhammad, SH, mengingatkan kepada DPC dan PAC agar yakin yang memimpin PPP adalah kubu Djan Faidz. Jangan sampai ada keraguan dalam diri kader partai, karena putusan hukum tidak boleh dibatalkan pemerintah atau siapapun. Putusan hukum hanya bisa dibatalkan oleh putusan hukum pula.
Katanya, putusan Pengadilan Negeri oleh Pengadilan Tinggi, Pengadilan Tinggi oleh Mahkamah Agung. Mahkamab Agung hanya meninjau kembali yang namanya upaya hukum luarbiasa. “Proses hukum sudah selesai, marilah kita berjalan dan jangan sampai ada keraguan sedikit pun, karena kita akan menang,” katanya.
Dia memertegas apa yang disampaikan agar disimak dan menjadi materi apabila ditanya oleh masyarakat maupun partai lainnya. Dia meminta semua kader, agar bisa memilih pemimpin yang bisa dipercaya dan menghargai demokrasi.
“Demokrasi ada ditangan PAC, pilihlah pemimpin yang bisa dipercaya untuk memajukan PPP, karena di Bima kita memiliki pekerjaan besar menentukan pemimpin,” katanya.
Dia mengingatkan, jangan memilih ketua, ketika ada angin segar dari kubuh Djan Faridz, datang untuk konsolidasi partai. Namun, dalam memerjuangan putusan partai, sama sekali tidak pernah muncul. (BE34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...