Kota Bima, Bimakini.- Menyikapi sejumlah peristiwa sadis yang terjadi di wilayah Kota Bima, sepekan terakhir, Pemerintah Kota Bima bereaksi. Tim Terpadu dibentuk setelah sebelumnya digelar rapat koordinasi (Rakor) membahas peristiwa tersebut.
Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin, Jumat, menyatakan Tim Terpadu yang dibentuk nanti fungsinya untuk menakar, menganalisis, dan mencarikan solusi cerdas meminimalisasi dan atau menghilangkan peristiwa yang sama ke depan. Tim Terpadu didukung sejumlah komponen seperti TNI, Polri, Pol PP, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
“Dalam waktu dekat saya akan tandatangani SK pembentukan Tim Terpadu ini,” ujarnya, Jumat (30/9/2016).
Tim Terpadu yang dibentuk itu memiliki banyak tugas. Di antaranya menjaga keamanan dan ketertiban. Contoh gerak terpadu yang dilakukan, razia Kartu Tanda Penduduk, senjata tajam (Sajam), senjata api (Senpi) dan tindakan asusila. Selain itu, berbagai perilaku yang mengarah pada tindakan melawan hukum lainnya.
Mengenai razia, jelasnya, akan dilakukan di perbatasan kota. Tidak melibatkan Toga dan Toma, hanya TNI, Polri, dan Pol PP saja. “Kita baru libatkan Toga dan Toma saat razia di kos-kosan atau pemondokan,” ujarnya.
Saat digelar razia nanti, dipastikannya, bagi siapa saja yang tidak membawa kartu identitas, kedapatan membawa Sajam dan Senpi dan seterusnya akan langsung dibawa ke Polres Bima Kota. Mereka juga akan dikenakan sanksi administrasi dan pidana, sesuai Undang-Undang yang berlaku.
Pembentukan tim gabungan ini, lanjutnya, untuk menciptakan rasa aman pada warga Kota Bima. Apalagi belakangan ini terjadi beberapakali kasus pembunuhan di Kota Bima. “Dua kasus yang terjadi belakangan ini membuat malu nama daerah. Bahkan, saya sendiri merasa malu atas tindakkan yang tidak manusiawi tersebut,” katanya.
Disamping membentuk tim terpadu, Qurais akan mengadakan rapat koordinasi bersama Toga, Toma, dan dan pemuda. Ini dilakukan agar para tokoh tersebut dapat menjaga wilayah masing-masing. “Selain Tim Terpadu, di lingkungan warga akan dibentuk perkumpulan penjaga keamanan wilayah. Mereka yang tergabung adalah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda,” demikian Qurais. (BK28)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.