Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Persoalan Kekerasan di SMAN 1 Wawo Disepakati Melalui Islah

Suasana islah di SMAN 1 Wawo.

Suasana islah di SMAN 1 Wawo.

Bima, Bimakini.- Persoalan kekerasan di lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Wawo sepakat diakhiri melalui jalan damai (islah). Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan (AMPP) dan jajaran pendidikan di Kecamatan Wawo di aula kantor Kecamatan Wawo, Kamis (29/09/2016), meneken kesepakatan bersama. Tujuannya  untuk menciptakan dunia pendidikan Wawo yang lebih baik.

Proses islah itu difasilitasi Jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima yang diwakili Sekretaris Dinas Dikpora, H Nasrullah, SSos, Ketua PGRI Kabupaten Bima, Drs Syafiullah, MPd, Kapolsek Wawo, IPDA Masdidin, SH, Danramil Wawo, Kapten (Inf) Nasirudin. Ada juga pejabat Bagian Dikmen Dinas Dikpora, Dr Karyadin, Anwar Hamzah dan Camat Wawo, Syafrudin Daud, SSos.

Kegiatan yang dipandu Staf kantor Camat Wawo, Abdul Kahir Usman, BA, itu berlangsung dialogis. Beberapa perwakilan menyampaikan keluhan  lemahnya penanganan terhadap kekerasan di lingkungan sekolah. Apalagi, perwakilan kaum perempuan yang ikut islah itu mengingatkan jangan ada lagi guru yang mem-bully anaknya yang menjadi korban kekerasa di SMAN 1 Wawo.

Semua unsur yang hadir  menginginkan kondusivitas lingkungan pendidikan agar ke depan mencetak generasi yang lebih baik dan cerdas. Kesepakatan islah itu disaksikan dan ditandatangani perwakilan AMPP, Mukhlis Aziz, Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar, SPd, dan para pihak.

Sekretaris Dinas Dikpora, H Nasrullah, SSos, mengingatkan  perlunya menciptakan suasana lingkungan pendidikan yang mimiliki karakter dan merakyat. Jangan ada lagi sekolah yang alergi terhadap kritikan warga. Oleh karena itu, pembangunan pagar sekolah harus terbuka, jangan tertutup dengan membangun tembok yang tinggi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Jadi masyarakat perlu memantau dari luar lingkungan sekolah agar bersama menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan kondusif,” katanya.

Soal ketegangan antara AMPP dengan Kepala SMAN 1 Wawo merupakan hal  wajar. Ibarat pertemuan dua mata sisir rambut, untuk menyatukan keduanya pasti ada pergeseran untuk mencapai  kebersamaan yang lebih mendalam dan melekat.

Hal senada dikemukakan Ketua PGRI Kabupaten Bima, Drs Syafiullah, M.Pd, ada yang perlu dibenahi dalam lingkungan sekolah, terutama peran guru perlu ditingkatkan lagi untuk menciptakan suasana yang berkarakter.

“Jadi pendidikan karakter itu bukan dalam bentuk proses belajar-mengajar, tetapi melalui membiasakan sesuatu,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kita berharap dengan membiasakan bahasa yang santu, saling salaman antara siswa, saling peduli jika ada keluarga siswa yang meninggal dan lainnya perlu dibiasakan agar antara siswa saling akrab dan peduli,” tambahnya. (BK23)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Dua bulan terakhir, suasana aman dan nyama mulai terasa di lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1 Wawo). Kehadiran Kepala SMAN 1...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Ada yang menarik ketika Senin 14 September 2020 siswa SMA di Kecamatan Wawo kembali masuk sekolah (new sekolah), setelah beberapa bulan larangan...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Tahun ajaran 2020/2021 jumlah penerimaan siswa baru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kecamatan Wawo, belum mencapai target untuk tujuh kelas yang...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Jajaran Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Wawo, berhasil mengumpulkan donasi untuk rakyat Palestina senilai Rp50 juta lebih. Hasil itu diperoleh dari...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Tim perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik Dinas Dukcapil Kabupaten Bima, Senin (28/1), memberikan pelayanan untuk siswa SMAN 1 Wawo dan warga....