Bima, Bimakini.- Berbagai kesenian ditampilkan dalam pembukaan Festival Ume Lengge, Jumat (7/10/2016) malam di Desa Maria Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Diantaranya Tarian Wura Bongi Monca, sebagai tarian sambutan terhadap tamu yang hadir. Juga ada Tumbu Tuta yang menjadi khas kesenian Wawo.
Ratusan penonton hadir memadati areal acara. Uniknya, panitia hanya membuat satu panggung untuk pagelaran. Sementara Uma Lengge diposisikan sebagai tempat duduk tamu undangan. Penonton sendiri cukup tertib menikmati suguhan acara.
Menurut Panitia, Oland, kegiatan ini berawal dari ide yang dimunculkan oleh Inspirator Indonesia Mengajar saat kunjungan ke Bima. Gagasan itu pun dikemas, sehingga dihelatlah Festival Uma Lengge.
“Kegiatan ini tidak mendapat dukungan dana dari mana pun, kami menjual baju kaos dan hasilnya sekitar tiga juta rupiah,” ujarnya.
Namun, kata dia, muncul simpati dari berbagai pihak dan menyumbang sesuai dengan kemampuan, seperti halnya panggung, lighting, sound system dan lainnya. Demikian juga kegiatan ini dilaksanakan tanpa ada nama wadah khusus, namun kumpulan orang yang memiliki kepedulian terhadap budaya Bima.
“Disini ada kompulan photografer, seniman, dan lainnya. Bahkan masyarakat dan Sanggar Seni yang terlibat tidak kami bayar dan kami mengajak untuk ikut terlibat,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Bima, Drs. H. Supratman, MSi, mewakili Bupati Bima, mengaku terkejut dengan kegiatan ini. Apalagi sebagai orang asli Wawo. Namun, berjanji akan ikut memberi dukungan anggaran, meskipun secara pribadi.
Supratman menjelaskan tentang bagaimana filosofi Uma Lengga, karena sangat berarti bagi masyarakat setempat. Uma Lengge mengandung nilai kejujuran, kerjasama, keamanan, kemakmuran, serta managemen. “Jujur menjadi hal penting, karena Uma Lengge tenpat menyimpan hasil pertanian hanya dijaga satu orang dan memiliki kejujuran,” terangnya.
Untuk itu, dia menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Event ini bisa menjadi bagian dari program pemerintah, yakni BIMA RAMAH.
Kegiatan Sabtu (8/10/2016) mulai dari Sagele, menanam padi di ladang sambil bersenandung. Ampa Fare, dan sejumlah kegiatan lainnya mulai pukul 08.00 Wita hingga malam hari. Terdapat juga berbagai atraksi budaya pada Sabtu malam. (BK.25)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.