Kota Bima, Bimakini.- Beberapa alternatif pilihan mengemuka saat mengurai kembali persoalan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang terhambat di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur. Alternatif yang disampaikan warga itu, muncul pada saat pertemuan yang dibuka oleh Lurah Dodu, Satria Utama, SE di aula Kantor Lurah Dodu.
Pada pertemuan yang dipandu Sekretaris Lurah, Suharjon itu berlangsung demokratis. Setekah dibuka oleh Kapolsek Rasanae Timur, IPDA Rusdin, S.Sos, kemudian menampilkan masing-masing dari perwakilan lingkungan Dodu II, H Abdullah Ibrahim dan Dodu I disampaikan oleh M Yasin. Ibarat pepatah gayut bersambut poin-poin yang disampaikan kedua perwakilan itu menjadi usulan warga yang akan diagendakan untuk dibahas bersama dengan anggota DPRD Kota Bima beberapa hari mendatang.
Apakah solusi yang ditawarkan warga Dodu soal SPAM? Kata H Abdullah, persoalan SPAM tidak terlalu rumi jika saja Pemerintah Kota Bima mau berbuka diri untuk menampung aspirasi warga. Misalnya dengan membangun dam pada titik krusial sebagai penampung, sebelum air dialirkan ke pipa SPAM. Sebab jika air diambil langsung seperti yang terjadi saat ini jelas-jelas merugikan masyarakat, sehingga terjadi penolakan karena tidak sesuai kesepakatan awal.
Pemasangan perpipaan air untuk kebutuhan air minum juga harus bersamaan dengan pemasangan perpipaan yang keluar dari Kelurahan Dodu, sehingga seimbang dan air itu sama-sama bias dimanfaatkan oleh warga Dodu maupun warga kelurahan lain. “Jika tidak dilakukan seperti itu, tentu warga Dodu hanya gigit jari dan tidak mendapatkan manfaat dari proyek yang bernilai miliaran rupiah itu,” ujar H Abdullah di aula kantor Lurah Dodu, Jumat (30/9).
Hal senada dikemukakan perwakilan Dodu I, M Yasin. Apa yang diusulkan itu mewakili keinginan masyarakat secara keseluruhan, terutama kebutuhan air untuk pertanian. Tentu saja pemerintah juga perlu memikirkan untuk membangun dam di So Oi Lubu untuk menambah debet air yang dibutuhkan pertanian di Dodu. Apalagi, Dodu merupakan lumbung padi untuk kebutuhan Kota Bima.
Tidak hanya itu, warga juga meminta agar aspal jalan Dodu segera diperhatikan, walau sudah ada sinyal akan dikerjakan akhir tahun ini. Namun, yang perlu diagendakan juga adalah pembangunan irigasi utama dan tersier agar persoalan ngadatnya aliran air karena tidak adanya irigasi yang baik di Kelurahan Dodu. Demikian pula dengan rencana perlu ada bronjongisasi bantaran sungai, dan lainnya. ‘’Beberapa poin penting tersebut tentu ada yang menjadi skala prioritas untuk diperhatikan.’’ ujarnya.
Sekretaris Lurah, Suharjon, SE menjelaskan, rangkuman hasil pertemuan itu akan digandakan untuk dibagikan kepada beberapa perwakilan yang akan membahas bersama DPRD Kota Bima beberapa waktu mendatang. “Kita berharap poin-poin penting yang disampaikan warga bisa menjadi benang merah dalam mengurai kelanjutan proyek SPAM di Kelurahan Dodu,” jelasnya. (BK.23)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.