herman: Suasana rapat pengurus Pordasi di Panda.
Bima, Bimakini.- Persatuan Olah Raga Berkuda (Pordasi) Kabupaten Bima menggelar rapat di Villa Gunung Batu Dusun Kalaki Desa Panda Kecamatan Palibelo, Sabtu (09/10) lalu. Hasilnya disepakati akan menggelar pacuan kuda tradisional Bima, pertengahan Oktober 2016. Kegiatan budaya ini dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ketua Pordasi Kabupaten Bima, Ir H Nggempo, ST, MT, menjelaskan pelaksanaan pacuan kuda tradisional bima perlu dilaksanakan tidak hanya satukali dalam setahun, hal itu karena pacuan kuda memiliki pengaruh besar untuk daerah. “Di antara ikon besar yang masih dimiliki masyarakat Bima, ketimbang ikon lainnya. Pacuan kuda jangan dianggap tidak ada manfaat untuk Kabupaten Bima, justur inilah faktor terpenting menjadi pusat perhatian wisatawan belahan dunia untuk mengetahui salahsatu dimiliki masyarakat Bima,” jelasnya.
Menurutnya, pacuan kuda ini bermanfaat untuk masyarakat ekonomi lemah, karena masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berjualan. Pacuan kuda bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, karena mereka memelihara kuda dan memiliki pendapatan tetap.
“Perputaran perekonomian di pacuan kuda luar biasa, ini langsung dirasakan masyarakat manfaat positifnya,” katanya.
Pacuan kuda tradisional ini dilaksanakan mulai 22-30 Oktober 2016 di lapangan Desa Panda Kecamatan Palibelo. Event ini tidak hanya melibatkan kuda di Kabupaten Bima, wilayah Dompu, Sumbawa, Mataram bahkan NTT diundang. “Kita disain pacuan kuda tradisional Bima kali ini lebih meriah dan mendunia,” katanya.
Dia mengharapkanPemerintah Kabupaten Bima ada dukungan moril, karena satu-satunya budaya bima yang masih lestari adalah pacuan kuda. “Budaya Bima yang masih tersisa ini mari kita lestarikan, kita tunjukan kepada dunia inilah Bima dengan cirikhasnya yang unik,” ujarnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
