Bima, Bimakini.- Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima mengaku oknum IN yang diduga terlibat kasus penipuan empat warga Dusun Jala Desa Nggembe Kecamatan Bolo bukan hal baru. Tindakan negatif itu sudah seringkali menerima laporan dari masyarakat.
Direktur RSUD Bima melalui dr H Sucipto kepada Bimeks mengatakan memang dulu IN adalah pegawai RSUD Bima, tetapi sekarang beralih menjadi ASN di Dikes dan ditempatkan di PKM Palibelo. Soal sepakterjangnya seperti itu bukanlah hal baru.
Diakuinya, dulu sering mendapatkan laporan yang sama dari masyarakat. Kalaupun kemudian benar kejadian seperti itu, disilakan pihak korban melaporkannya saja secara hukum. “Karena RSUD Bima tidak pernah merekrut pegawai disertai permintaan uang,” katanya melalui telepon seluler, Rabu.
Seperti apa upaya RSUD Bima sejak dulu menghadapi ulah IN? Sucipto tidak banyak mengomentarinya. Namun, memastikan sudah sering membinanya.
Kepala Dikes, Drs H Hefdin Umar, Apt, yang dikonfirmasi mengakui tindakan itu bukan hal baru, sudah sering juga mendapatkan laporan. Dikes sudah beberapakali mengirimkan surat pemanggilan terhadap IN, namun tidak pernah menghadirinya.
Diakuinya, masalah dugaan penipuan beberapakali, juga mendapatkan informasi. Masalah IN yang tidak menghadiri panggilan dinas, menyerahkan masalah itu ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk ditindaklanjuti.
“Yang bersangkutan saat ini berdinas di Puskemas Palibelo, bukan di Dikes,” ujarnya.
Seperti dilansir Bimeks, empat warga Dusun Jala Desa Nggembe Kecamatan Bolo mengaku dikelabui oknum pegawai RSUD Bima, IN. Modusnya mengiming-imingi warga itu sebagai tenaga administrasi RSUD Bima pada Oktober ini dengan kompensasi uang jutaan rupiah. Kasus itu dilaporkan ke Kepolisian setempat. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.