Ada yang menarik disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bima, H Dahlan, saat pembukaan kegiatan Seleksi Cakep di SMPN 3 Woha, Selasa lalu. Saat itu, Wabup menengarai satu di antara kendala yang merusak kebersamaan di sekolah adalah Kasek tertutup dalam pengelolaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Wabup meminta agar integritas ditanamkan dari dasar hati. Idealnya, menjadi Kasek harus mengutamakan mutu pendidikan,
jangan karenber orientasi mengelola dana BOS.
Sentilan Wabup di depan 200 peserta dari jenjang TK, SD, dan SMP itu, terasa menyengat. Pasti tidak muncul tiba-tiba, tetapi akumulasi dari laporan, pengamatan, dan pengalamannya di birokrasi. Kita mengharapkan injeksi motivasi seperti itu terus dilakukan untuk memastikan bahwa jajaran pendidikan pada arah yang tepat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. On the right track!
Memang harus diakui, selama ini BOS selalu memantik masalah di internal sekolah. Ada Bendahara yang meradang karena hanya sekadar pajangan doang, Kasek dominan berperan. Ada pula kecemburuan pada level guru karena ketidaktransparanan pengelolaan dana. Tentu saja imbasnya adalah tidak fokus dan tidak optimalnya proses peningkatan mutu. Anak didik dikorbankan.
Nah, skuad calon Kasek baru diharapkan belajar banyak dari pengalaman buram seperti itu dan bertekad menawarkan suasana baru yang lebih elegan. Transparansi soal dana mutlak dipenuhi, karena merupakan sumber kecurigaan dan perpecahan. Beragam kasus yang melibatkan Kasek dan pengelola dana BOS selama ini adalah gambaran terbuka dan media pembelajaran. Kasek yang berorientasi BOS, tidak saja mengkhianati amanah profesinya, tetapi juga tabungan buruk bagi daerah ini. Oleh karena itu, Kasek berorientasi BOS harus terus diintip ketat untuk menutup pergerakannya.
Munculnya kasus korupsi di bilik pendidikan, sangat memrihatinkan, karena contoh buruk di depan pelajar. Tenaga pendidikan harus memenuhi misi suci (mission scare) mencerdaskan anak bangsa dan menyiapkan sumberdaya manusia berkualitas untuk kemajuan daerah ini. Itu sumbangan berarti dari para pendidik bagi peradaban! (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.