ilustrasi
Kota Bima, Bimakini.- Lima calon Sekretaris Daerah (Sekda) melanjutkan sesi pemaparan visi dan misi, Rabu (23/11/2016). Biasanya, uji calon Sekda digelar di aula SMKN 3 Kota Bima, namun pemaparan visi dan misi itu berlangsung di ruang kerja Sekda. Pemaparan visi dan misi itu berlangsung tertutup.
Anggota tim Pansel, Drs H Tajudin Umar, menjelaskan setiap peserta jelas diberi waktu presentasi hasil karya tulis dalam bentuk makalah tersebut pada tim penguji, yakni tim Pansel. Setiap calon memiliki makalah yang berbeda.
Dalam tes kali ini, kata tajuddin, peserta diberikan waktu satu jam. Selama 15 menit untuk presentasi makalah, sisanya sesi wawancara. “Kami akan menanyakan mereka seputar apa yang mereka tuliskan,” ujarnya.
Satu di antara pejabat calon Sekda, Drs H Azhari, MSi, yang sempat diwawancara Bimakini, memilih judul makalah “Peran Sekda dalam penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP).’ Kata Azhari, dalam makalah yang ditulis selama lima jam itu memaparkan seperti apa penerapan SAKIP. Mulai dari pembagian hingga pelaksanaan bidang kerja sesuai tugas dan fungsi.
“Bukan hanya itu, dalam makalah saya dijelaskan juga tentang sistem pelaporan kinerja. Karena dari hasil laporan tersebut dapat dilihat sejauhmana kinerja apratur,” katanya.
Bila laporan sudah baik dan mendapat nilai A atau B, secara otomatis akan menggambarkan seperti apa kinerja. Mulai dari pemberdayaan aparatur, sistem penggunaan anggaran hingga hasil akhir dari apa yang dikerjakan.
“Jadi di sini saya akan menjabarkan apa yang menjadi keinginan pimpinan dalam membangun daerah. Melalui sistem kinerja yang baik serta terarah,” jelasnya.
Baginya, SAKIP ini juga merupakan ujung tonggak dalam pembangunan daerah. Sebab, bila SAKIP sudah baik, pembangunan secara otomatis juga akan baik dan terarah. “Disamping itu saya juga memaparkan seperti apa menjadi Sekda yang baik,” sebutnya.
Calon Sekda lainnya, Dr Ir Syamsuddin, MS, mengaku, saat tes diberondong pertanyaan begitu banyak. Setiap anggota Pansel mengajukan pertanyaan yang berbeda. “Jadi satu persatu mereka bertanya pada saya, tentang makalah yang saya tulis,” ceritanya. (BK28)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
